Jakarta, CNBC Indonesia - Meta seolah memanfaatkan momen dengan merilis Threads, sebuah aplikasi "pembunuh" Twitter yang diluncurkan di tengah gonjang-ganjing aplikasi tersebut di bawah kepemimpinan Elon Musk.

Baru dirilis kemarin pagi, Kamis (6/7), Treads berhasil mendapat puluhan juta unduhan. Namun, apa sebenarnya Threads? Bagaimana dia bekerja, serta kebijakan apa yang ada di dalamnya? Berikut beberapa fakta yang perlu Anda tahu dari Threads.

Threads bisa disebut kloning Twitter berbasis teks dari Instagram, jejaring sosial yang dibeli Facebook lebih dari satu dekade lalu dan menjadi aplikasi paling populer di dunia untuk berbagi foto dan video.

-

-

Anda tidak dapat menjadi pengguna Threads tanpa mendaftar ke Instagram. Mark Zuckerberg mengatakan bahwa dia bertujuan untuk menjangkau satu miliar pengguna, atau sekitar setengah basis Instagram saat ini.

Aplikasi Threads mudah diunduh di toko aplikasi, dan pengguna hanya perlu beberapa klik untuk mereplikasi akun Instagram mereka di platform baru. Ini telah mendorong Threads menjadi aplikasi unduhan tercepat yang pernah ada di toko aplikasi Apple.

Setelah masuk, pengguna memiliki tampilan mulai Profile sampai Followers yang sama seperti yang mereka miliki di Instagram.

Akun terverifikasi di Instagram juga secara otomatis diverifikasi di Threads. Namun hati-hati jika Anda ingin menghapus akun Threads, secara otomatis akun Instagram juga akan terhapus.

Mirip Twitter

Jika Anda tidak menyukai Twitter, sepertinya Anda juga tidak akan menyukai Threads, karena antarmuka pengguna secara umum sangat mirip.

Dibatasi 500 karakter di setiap posting di Threads, pengguna juga dapat menambahkan gambar, video lima menit dan membuat balasan, mirip seperti yang ada di Twitter.

Namun pada tahap ini, Threads tidak punya fitur seperti Search, Hashtags dan melihat feed dari orang yang difollow, artinya apa yang pengguna lihat di timeline dihasilkan oleh algoritme bukan siapa yang Anda ikuti.

Bos Instagram Adam Mosseri mengatakan timnya "berusaha keras" untuk menyediakan lebih banyak fitur secepat mungkin.

Threads Tidak Rilis di Eropa

Kelahiran Threads terjadi tepat ketika serangkaian undang-undang penting yang mengatur teknologi besar mulai berlaku di Uni Eropa, termasuk Digital Markets Act (DMA).

DMA akan mengatur apa yang disebut gatekeeper internet seperti Meta. Salah satu aturannya adalah melarang raksasa menggabungkan data pribadi di beberapa produk, seperti halnya dengan Threads dan Instagram.

Mosseri mengatakan masalah dengan Eropa terlalu besar dan solusinya butuh berbulan-bulan.

Penggunaan Data Pengguna

Ketentuan layanan Threads menggandakan model bisnis Meta, di mana meminta pengguna untuk menawarkan situs yang luas untuk melacak penggunaan mereka. Sesuatu yang akan sangat sulit untuk diizinkan oleh regulator Eropa.

Seperti yang diketahui, Meta punya sejarah panjang mengenai penanganan data pribadi pengguna. Facebook beberapa kali sempat bermasalah soal data, namun selalu ada cara untuk memenangkan kembali kepercayaan pengguna, sambil memaksimalkan keuntungannya yang besar.

Akar masalahnya adalah penghasil pendapatan Meta yang berupa iklan bertarget memberi makan banyak data pribadi melalui platform Meta, tetapi juga saat dilacak di luarnya.

Akses VIP ke Threads

Seperti masuk ke klub malam baru, sekelompok selebritas, jurnalis, dan perusahaan ditawari akses VIP awal ke Threads, untuk membantu mengangkat nama aplikasi ini.

Penyanyi Shakira dan Jennifer Lopez, pemain bola basket Stephen Curry, penyanyi Pharrell Williams dan ikon acara bincang-bincang Oprah Winfrey telah bergabung dengan Threads dan memposting beberapa pesan.

Netflix, Spotify, Amazon, dan Coca-Cola semuanya telah membuka akun Threads resmi.

Tetapi, beberapa pemegang akun Instagram terbesar belum mengadopsi situs saudara tersebut. Lionel Messi, Dwayne Johnson, Justin Bieber dan Beyonce belum menjelajah ke Threads.

[-]

-

Kronologi Elon Musk dan Mark Zuckerberg Adu Jotos, Simak!
(fab/fab)