Bank Muamalat Listing 2023, Saham Siapa Dilepas ke Publik?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. berencana melakukan pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun ini.
Hal tersebut sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa perusahaan terbuka perlu mencatatkan sahamnya di bursa dan tahun 2023 adalah batas akhir bagi Bank Muamalat untuk listing di BEI.
Adapun bank telah berdiri sejak tahun 1991 dan menjadi perusahaan terbuka dua tahun setelahnya. Akan tetapi Bank Muamalat tidak memiliki saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia alias sahamnya tidak diperdagangkan ke publik.
Meniliki jauh ke belakang, Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan menceritakan awal pembentukan Bank Muamalat sebagi inisiasi pemerintah yang meminta jamaah haji tahun 1992 hingga 1994 untuk membeli saham bank.
Dari situ, ada sekitar 300.000 pemegang saham Muamalat yang memiliki bukti kepemilikan berupa warkat.
Indra mengatakan saat ini manajemen tengah meminta 300.000 pemegang saham tersebut mendaftarkan sahamnya agar bisa diperdagangkan di Bursa.
"Nah, ini sudah beberapa kali pengumuman, kita akan minta mereka segera mendaftarkan sahamnya. Karena nanti lebih mudah untuk diperdagangkan di Bursa," ujar Indra di Money Talks CNBC Indonesia, Kamis (6/7/2023).
Setelah proses ini, saham Bank Muamalat yang dahulu berbentuk warkat akan berbentuk scriptless usai listing. Selain itu, dengan tercatatnya saham bank di Bursa, pencarian dana untuk modal bank pun jadi lebih mudah.
"Kita tahu bersama bahwa bank itu padat modal, untuk melakukan ekspansi perlu modal. Nah ini tentu sangat memungkinkan kita untuk melakukan penyerapan modal melalui bursa," jelas Indra.
Selain itu, proses listing ini disebut Indra sebagai upaya tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi parameter baik bagi para pemegang saham, nasabah, maupun deposan bank. Kemudian, lanjut Indra, tercatatnya Bank Muamalat di BEI menjadi brand image yang penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor keuangan.
Dalam persiapan listing ini, ia mengatakan bahwa sejak akhir tahun 2022, pihaknya telah membentuk sebuah tim corporate action untuk melancarkan rencana listing ini. Bank Muamalat juga sudah menunjuk konsultan untuk melaksanakan rencana ini.
"Kami saat ini akan menggunakan buku Juni 2023 ini untuk listing tersebut. Saat ini tentu teman-teman dari profesi penunjang sebagai akuntan public maupun KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) penilai saham sedang melakukan kerjanya," ujar Indra.
Setelah itu, kata Indra, Bank Muamalat juga akan berupaya untuk memenuhi aturan free float, di mana perusahaan yang tercatat di Bursa paling sedikit memiliki 50 juta saham atau 7,5% saham publik yang dapat diperdagangkan di Bursa.
Sebagai informasi, saat ini komposisi pemegang saham Bank Muamalat adalah BPKH sebanyak 41,34 miliar saham (82,65%), Andre Mirza Hartawan 2,56 miliar saham (5,19%), Apliani sebanyak 1,24 miliar saham (2,48%), Reza Rhenaldi Sayaiful sebanyak 1,09 miliar saham (2,19%), Dewi Monita sebanyak 1,09 miliar saham (2,18%), IsDB sebanyak 1,02 miliar saham (2,04%), dan masyarakat sebanyak 1,63 miliar saham (3,26%).
Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 50,01 miliar saham (100%).
[-]
-
8 Ribu Jemaah Belum Lunasi Dana Haji, BSI Gercep Lakuin Ini(mkh/mkh)
Sentimen: netral (91.4%)