Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Gunung, Grogol, Pancoran, Angke, Rawamangun, Cawang, Tomang, Slipi, Gambir
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Dishub DKI sebut teknologi AI efektif kurangi macet di persimpangan
Antaranews.com Jenis Media: Regional
untuk memonitor berapa traffic volume
Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dipasang di 20 simpang efektif mengurangi kemacetan di persimpangan jalan."Sistem terus belajar dari bulan April. Menurut pengamatan kami, ini sudah memberikan efek yang positif di 20 simpang yang sudah diatur," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin.
Secara bentuk, kata Syafrin kamera AI ini berbentuk kamera ANPR yang terlihat mirip dengan kamera ETLE dari kepolisian. Namun, kamera ini terletak pada 100 meter sebelum simpang jalan.
"Jadi di 20 simpang, ada yang simpang lima, ada yang simpang empat, simpang tiga. Jadi di kaki persimpangan itu jaraknya sekitar 100 meter, kamera ANPR kita pasang. Itu untuk memonitor berapa traffic volume yang masuk di kaki simpang itu," ujar Syafrin.
Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berbentuk kamera ANPR yang terlihat mirip dengan kamera ETLE. ANTARA/Ho/Dinas Perhubungan DKI JakartaSyafrin menjelaskan, penerapan AI ini berbeda dengan kerja sama Google Indonesia. Kini, penerapan AI dilakukan sendiri oleh Dinas Perhubungan dengan anggaran Rp78 miliar untuk 20 titik simpang dan ruang kontrol di lantai 16 Gedung Dinas Perhubungan, Gambir, Jakarta Pusat.
Kerja sama dengan Google itu, kata Syafrin, pihak Google yang menghitung kepadatan volume lalu lintas, kemudian datanya diberikan ke Dishub DKI dan dilakukan pengaturan lampu lalu lintas sesuai dengan masukan Google secara manual.
Sedangkan cara kerja alat AI yang berbentuk kamera ANPR ini sifatnya sistem yang menghitung volume lalu lintas yang masuk di setiap kaki persimpangan, lalu sistem akan menghitung siklus waktunya."Kemudian diberikan green time (waktu lampu hijau lebih lama) kepada satu simpang yang terpadat. Itu langsung diberikan waktu prioritas untuk melintas," ujar Syafrin.
Diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut sebanyak 20 simpang sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu mengurangi kemacetan.
Adapun 20 titik lokasi yang sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) antara lain Jalan Jembatan 2 Raya-Jalan Tubagus Angke, Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot (Grogol), Jalan S Parman-Jalan Tomang Raya, Jalan S. Parman-Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi), dan Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuna Said (Kuningan).
Lalu Jalan Gatot Subroto-Jalan Supomo (Pancoran), Jalan MT haryono-Jalan Sutoyo (Cawang Uki), Jalan DI Panjaitan-Jalan Kalimalang, Jalan Ahmad Yani-Jalan Utan Kayu (Rawamangun), Jalan Ahmad Yani-Jalan Pemuda-Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani-Jalan H. Ten, dan Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Letjen Suprapto.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: positif (84.2%)