Sentimen
Negatif (88%)
30 Jun 2023 : 15.52
Informasi Tambahan

Institusi: Indonesia Political Review

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

Politikus Senior PDIP Dinilai Kurang Etis Sebut Gibran Anak Ingusan

30 Jun 2023 : 22.52 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

Politikus Senior PDIP Dinilai Kurang Etis Sebut Gibran Anak Ingusan

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik dari Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menyatakan Politisi Senior PDI Perjuangan (PDIP), Panda Nababan kurang pas menyebut Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan di politik.

Pasalnya, sebutan anak ingusan dilontarkan oleh Panda Nababan lantaran putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut didorong maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh relawan Pro Jokowi (Projo).

Pun belum memenuhi ambang batas umur minimal untuk maju di Pilpres 2024 mendatang namun Gibran dinilai memiliki potensi. Hal ini kemudian menimbulkan respons keras dari Panda Nababan sehingga keluar sebutan anak ingusan.

“Apakah pantas diucapkan dari senior kepada junior di PDIP saya sih melihat ya kurang pas saja,” terang Ujang, Jum’at (30/6/2023).

Ujang juga menjelaskan dari perkara ini terlihat para senior di PDIP gerah terhadap Gibran. Mengingat orang nomor satu di Solo tersebut banyak melakukan manuver politik untuk Pilpres 2024 mendatang.

Seperti halnya bertemu dengan Prabowo Subianto belum lama ini dan bahkan para relawan Gibran menyatakan dukungan kepada capres dari Gerindra tersebut.

“Ya memang seperti itu, senior-senior di PDIP gerah dengan langkah-langkah politik Gibran membuat PDIP marah. Konteks marahnya dari statemen Panda Nababan itu harus dilihat sebagai sesuatu yang keras kepada Gibran karena di ruang publik,” ujar Ujang.

Dari hal ini, ia juga melihat terdapat ketidakselarasan antara PDIP dan keluarga Presiden Jokowi dalam konteks Pilpres 2024. Ujang merasa tidak heran karena sepanjang perjalanan antara PDIP dan Presiden Jokowi tidak selalu selaras.

“Dalam politik bisa sejalan bisa juga tidak, selama ini kita tahu hubungan Jokowi dengan PDIP tidak selalu bermesaraan, selalu ada jarak, pasang surut naik turun, panas adem, kan begitu. Dalam konteks capres dan cawapres pun begitu, tinggal nanti kita lihat bagaimana,” pungkas Ujang.

 

Sentimen: negatif (88.7%)