AS Menjauh dari Juran Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Tembus 2,2 Persen di Awal 2023
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat berada dalam laju yang lebih kuat dari yang dilaporkan sebelumnya pada awal tahun.
Melansir BBC, Jumat (30/6/2023) data terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2 persen di kuartal pertama tahun ini.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi AS tercatat hanya 1,3 persen di kuartal pertama. Koreksi ini disebut sebut mencerminkan belanja konsumen yang kuat.
Seperti diketahui, Bank sentral AS atau Federal Reserve telah berupaya mendinginkan inflasi dengan secara rutin menaikkan suku bunga utamanya sebesar lima poin persentase sejak Maret 2022, menjadi lebih dari 5 persen.
The Fed juga masih memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Di sisi lain, pergerakan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang lebih berat, karena tingkat yang lebih tinggi membebani aktivitas, seperti pengeluaran dan ekspansi bisnis.
Dalam sebuah pertemuan di Eropa minggu ini, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan saat ini tidak cukup untuk memerangi inflasi.
"Meskipun kebijakan membatasi, itu mungkin tidak cukup membatasi dan belum cukup lama," kata Powell dalam panel yang diselenggarakan oleh Bank Sentral Eropa di Portugal.
Pengangguran Berkurang
Banyak perusahaan AS telah melaporkan kekhawatiran tentang prospek awal tahun ini, tetapi perekrutan tetap kuat dan data lainnya memberikan gambaran yang lebih cerah.
"Narasi tentang pergeseran pertumbuhan, sekali lagi. Tanda-tanda perlambatan sedikit," kata Diane Swonk, kepala ekonom di KPMG.
Harga konsumen di AS mencapai 4 persen selama 12 bulan hingga Mei, menurut Departemen Tenaga Kerja. Itu adalah laju inflasi paling lambat dalam dua tahun, mencerminkan penurunan biaya bahan bakar sejak lonjakan tahun lalu.
Tetapi harga barang lainnya terus meningkat. [Inflasi](/5320804 "") inti AS, yang tidak termasuk biaya energi dan pangan tercatat 5,3 persen di kuartal pertama.
Sentimen: negatif (93.4%)