Carla Bianpoen Hidupkan Denyut Seni Rupa Kontemporer Indonesia
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Sejak 1985, Carla Bianpoen aktif berkecimpung di ranah seni sebagai kritikus seni, penulis, dan aktivis perempuan. Namanya sukses melanglang buana dan memajukan seni rupa Indonesia khususnya para perupa perempuan.
Kiprahnya di dunia seni membuat Carla Bianpoen diganjar penghargaan bergengsi yang bernama Rooseno Awards. Seremoni penghargaan yang diselenggarakan ke-11 kalinya sejak 2011 itu berlangsung di The Rooseno Plaza, kawasan Jakarta Selatan.
Ketika naik ke atas podium, Carla Bianpoen mengaku malu bisa dianugerahi penghargaan yang pertama kalinya dalam hidup dan membuat pencapaiannya diapresiasi.
"Setelah mendapat pujian yang sebegitu luar biasa, jujur saya malu," katanya sembari tertawa disambut tepuk tangan penonton.
Carla Bianpoen menceritakan pengalamannya ketika awal menulis seni rupa dan mewawancarai Teguh Ostenrik yang namanya belum seterkenal sekarang. Dia ditugasi untuk menulis seniman Indonesia yang selama 15 tahun tinggal di Jerman dan dianggap menghasilakn karya-karya yang nyeleneh dan gila.
Tak disangka, tulisan perempuan yang pernah bekerja di Bank Dunia saat itu disambut pembaca dengan positif dan disukai. Berbagai acara seni dilakoninya untuk ditulis, tak hanya di Jakarta, Singapura, Hong Kong, China tapi juga di berbagai majalah seni internasional.
Sekitar 30 menit, Carla Bianpoen memberikan orasi mengenai sepak terjangnya. Termasuk baru-baru ini ketika meliput Gwangju Biennale 2021 yang dipelopori oleh dua perempuan Defne Ayas dan Natasha Ginwali yang melampaui sistem global barat.
Carla Bianpoen juga mencatatkan peran perupa perempuan menjadi buku dan sukses menggeluti profesi sebagai kurator perempuan (di Indonesia hanya segelintir nama yang sukses dikenal jadi kurator perempuan). Ketika peristiwa '98 terjadi dan perempuan minoritas menjadi korban, Carla maju di garis terdepan bersama sejumlah perempuan lainnya menghadap Presiden BJ Habibie kala itu.
Dua buku mengenai perempuan perupa Indonesia juga sukses dicatatkannya, disertai sebuah pameran seni yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia.
Bambang Sugiharto sebagai dewan testimoni Rooseno Awards ke-11 memuji kepiawaian Carla berjuang di skena seni rupa hingga aktif di isu perempuan. Dia mengibaratkannya sebagai sosok yang menghidupkan denyut seni rupa kontemporer Indonesia.
"Perkembangan dunia seni di Indonesia, seni rupa kontemporer khususnya, tak bisa dilepaskan dari sosok Carla Bianpoen. Denyut seni rupa kontemporer Indonesia bergema di kancah internasional antara lain berkat tulisan-tulisannya. Sebagai penulis, direktur artistik, kurator ataupun pengagas pameran seni, Carla konsisten mengamplifikasi kekuatan seni rupa kontemporer Indonesia di berbagai ajang internasional," ucapnya.
Bambang Sugiharto juga menyebut Carla Bianpoen mampu memadukan antara kepeduliannya dengan seni dan pemberdayaan perempuan. Di usia senja yang menginjak 87 tahun, Carla Bianpoen tetap aktif menulis dan menyambangi berbagai eksibisi termasuk pameran tunggal pelukis abstrak perempuan Nunung WS di Galeri Nasional Indonesia awal bulan ini.
Carla Bianpoen bukan sekadar nama biasa. Jika Bung Karno mengatakan 'Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia', maka 'Beri aku 10 Carla, niscaya akan kuguncang dunia seni' adalah metafora yang tepat untuk menggambarkan sosoknya saat ini.
Simak Video "Terpukulnya Fuji saat Tahu Uang Rp 1,5 M Miliknya Raib"
[-]
(tia/tia)
Sentimen: positif (100%)