Sentimen
Negatif (99%)
26 Jun 2023 : 21.39
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Kasus: zona merah

Tokoh Terkait

Hawa Libur Panjang Semakin Dekat, Awas Rupiah Melemah!

26 Jun 2023 : 21.39 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Hawa Libur Panjang Semakin Dekat, Awas Rupiah Melemah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan RI pada akhir pekan lalu, Jumat (23/6/2023) terpantau masih melemah. Rupiah ditutup turun 0,37℅ melawan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp 14.990/US$.

-

-

Dalam sepekan, mata uang Garuda masih terjerat di zona merah atau melemah 0,40%. Kendati demikian, sejak awal Juni pergerakan mata uang RI masih bertahan menguat tipis sebesar 0,03%.

Pelemahan rupiah tidak lepas karena adanya aliran dana yang keluar, terpantau pada perdagangan Jumat lalu tercatat net sell asing sebanyak Rp536,20 miliar dari pasar saham, nilai tersebut mengakumulasi aliran dana keluar asing sebesar Rp885,46 miliar sepanjang minggu lalu.

Aksi jual asing kemungkinan besar terjadi karena efek libur panjang Idul Adha, di mana pemerintah menetapkan libur mulai 28 Juni 2023 hingga akhir pekan, sehingga hari perdagangan efektif hanya akan berlangsung dua hari saja pada minggu ini.

Hari perdagangan yang cenderung pendek membuat investor cenderung berhati-hati, sehingga tidak menutup kemungkinan aksi profit taking masih potensi berlanjut pada sisa akhir bulan ini.

Sentimen pasar dari global dan nasional juga masih mewarnai pasar, salah satunya dari pernyataan Jerome Powell, Chairman the Fed dalam testimoninya pekan lalu yang mengatakan bahwa akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan karena inflasi masih cukup tinggi dan juga masih cukup jauh dari target yang ditetapkan sebesar 2%.

"Tekanan inflasi terus tinggi dan proses menurunkan inflasi menjadi 2% masih jauh," katanya dalam sambutan yang disiapkan untuk dengar pendapat di depan Komite Jasa Keuangan DPR.

Lebih lanjut, Powell juga menyampaikan bahwa pasar tenaga kerja masih ketat meskipun ada tanda-tanda bahwa kondisi melonggar, seperti peningkatan partisipasi angkatan kerja dalam kelompok usia 25 hingga 54 tahun dan beberapa upah moderat.

"Kami telah melihat efek pengetatan kebijakan suku bunga pada permintaan di sektor ekonomi yang paling sensitif terhadap suku bunga. Akan memakan waktu, bagaimanapun, untuk efek penuh dari pengekangan moneter untuk direalisasikan, terutama pada inflasi," ujar Powell.

Powell juga mencatat bahwa untuk menurunkan inflasi memang dibutuhkan perlambatan ekonomi. Alhasil, pelaku pasar harus bersiap ketika perekonomian AS mengalami resesi.

Hal tersebut bisa menjadi pemberat pergerakan mata uang RI karena ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed. Sementara BI, saat ini masih menahan suku bunga, sehingga real-rate atau selisih suku bunga antara Indonesia - AS semakin tergerus.

Kendati begitu, menilai dari kondisi ekonomi dalam negeri inflasi inti masih terus melandai dan sudah masuk dalam target BI yang membuat prospek ekonomi Indonesia dinilai masih bertahan positif dalam kisaran 4,5% - 5,3%. Oleh karena itu, untuk saat ini suku bunga BI ditahan menjadi opsi paling tepat karena masih memadai agar ekonomi tetap ter-akselerasi positif.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah masih dalam tren naik mengikuti garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20) dengan resistance kuat di Rp15.000/US$ berdasarkan level psikologis-nya.

Posisi resistance tersebut menjadi level yang diwaspadai pergerakan rupiah masih bisa lanjut melemah. Akan tetapi, pergerakan harga ketika mencapai resistance ada potensi bisa mengalami pembalikan arah.

Sebagai informasi, posisi MA20 bisa menjadi support terdekat yang potensi diuji di Rp14.980/US$. Jika ini bisa tertembus posisi support selanjutnya yang bisa diraih di Rp14.890/US$ berdasarkan garis horizontal pada low 14 Juni 2023.

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS dalam basis waktu per jam

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Pasar Khawatir Fed kembali Agresif, Rupiah pun Ambruk
(tsn/tsn)

Sentimen: negatif (99.7%)