Saham IPTV Hary Tanoe Nyandar di Gocap, Ada Apa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten layanan penyiaran berbayar Grup MNC yakni PT MNC Vision Networks Tbk (PTV) terpantau sudah menyentuh level gocap pada perdagangan sesi I Senin (26/6/2023).
Per pukul 10:10 WIB, saham IPTV ambles 1,96% ke posisi Rp 50/saham. Saham IPTV pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 52 - Rp 50 per saham.
Saham IPTV sudah ditransaksikan sebanyak 241 kali dengan volume sebesar 23,33 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 1,19 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 2,11 triliun.
Hingga pukul 10:10 WIB, di order offer atau jual, terdapat 44.453 lot antrian di harga Rp 51/saham atau sekitar Rp 227 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 59/saham yang mencapai 100.503 lot atau sekitar Rp 593 juta.
Sedangkan di order bid atau beli, terdapat 445.662 lot antrian di harga batas bawahnya hari ini yakni Rp 50/saham atau sekitar Rp 2,2 miliar.
Belum diketahui secara pasti penyebab saham IPTV menyentuh level gocap pada sesi I hari ini.
Saham IPTV merupakan emiten penyedia layanan siaran televisi berbayar Grup MNC atau milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo. IPTV merupakan sebuah unit usaha PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang berfungsi sebagai induk perusahaan bagi perusahaan penyiaran berbayar dalam grup.
Awal mulanya, IPTV didirikan pada tanggal 27 Desember 2006 dengan nama PT Sumber Primautama. Pada tanggal 29 April 2016, perseroan bergabung dengan PT Sky Vision Networks dan menjadi PT MNC Vision Networks (MVN).
Saat ini, induk MVN yakni BMTR memiliki saham ini sebesar 25.601.076.691 lembar atau sekitar 60,67% dari total kepemilikan, sehingga BMTR juga merupakan pengendali saham IPTV atau MVN.
MVN merupakan bagian dari bisnis media dalam MNC Group, melakukan penawaran umum perdana pada Juli 2019. MNC Vision Networks mengoperasikan TV berbayar dan jaringan broadband terbesar melalui MNC Vision, K Vision, MNC Play, dan Vision+.
MVN juga memiliki satelit sendiri yang diluncurkan pada 2009 yang disebut Indostar II dengan teknologi S-Band, yang tahan terhadap gangguan cuaca di iklim tropis. MVN menawarkan lebih dari 130 channel dengan berbagai genre, juga 30 channel eksklusif.
Pada Juli 2019, MVN mengakuisisi layanan TV berlangganan K Vision, DTH melayani rumah tangga menengah bawah Indonesia dengan model bisnis prabayar.
Saat ini, K Vision memiliki pelanggan dengan pertumbuhan tercepat lebih dari 6,1 juta pelanggan menjadikan K Vision perusahaan DTH prabayar terbesar. K Vision menjual set top box bersama dengan voucher isi ulang program berbagai pilihan harga.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai(chd/chd)
Sentimen: netral (88.9%)