CEO Pintu Bicara Soal Talenta Digital di Indonesia dalam Membangun Proyek Web3
Liputan6.com Jenis Media: Tekno
Liputan6.com, Jakarta - Founder & CEO Pintu, Jeth Soetoyo, memberikan pandangannya tentang perkembangan Web3 di Indonesia. Web3 atau Web 3.0 merupakan evolusi yang signifikan dari Web2 atau Web2.0, khususnya dalam hal desentralisasi.
Pada Web3, pengguna memiliki kendali atas data, privasi dan konten apapun yang mereka buat secara online. Pergeseran paradigma ini membuat perkembangan Web3 semakin pesat, termasuk di Indonesia.
“Kondisi saat ini tidak seperti tahun 2018 atau 2019 yang masih cukup sulit bagi para developer Web3 maupun kripto untuk menemukan keyakinan dalam membangun ekosistem," kata Jeth dalam diskusi bertajuk 'SEA as a Platform and Market for Web3 Builders', dikutip Minggu (25/6/2023).
Ia menambahkan saat ini use-cases kripto sudah memiliki nilai dan tervalidasi dapat digunakan di berbagai sektor, seperti misalnya produk keuangan yang sebelumnya banyak orang tidak bisa mengakses hal tersebut secara bebas sekarang bisa mengakses dengan mudah.
"Namun, para founders Web3 masih menghadapi tantangan di tengah bear market saat ini yaitu bagaimana ketangguhan untuk bisa survive dan menyambut bull market yang akan datang,” ucap Jeth menambahkan.
Ia menilai para founders Web3 perlu melihat dari dua perspektif. Pertama harus bisa berpikir secara global, karena suka atau tidak suka kripto ada di ranah global, jadi value dari project Web3 harus benar-benar didorong oleh inovasi atau kemampuan penggunaan yang bisa diterapkan oleh basis pengguna global.
"Perspektif kedua soal pencarian talenta berbakat untuk mengembangkan project Web3. Saat ini talenta-talenta berbakat di bidang Web3 telah bermunculan dan semakin banyak, namun memang di Indonesia bisa dibilang masih belum setara dengan negara Asia Tenggara lainnya," ujarnya.
Meskipun begitu, kata Jeth, pertumbuhan Web3 secara global terus bertumbuh pesat dan punya peluang besar bagi para developer Web3.
Sentimen: positif (95.5%)