Sentimen
Positif (92%)
24 Jun 2023 : 07.20
Informasi Tambahan

Kasus: Kemacetan, kecelakaan

Ujian Praktik SIM C Ada Materi Zig Zag dan Angka 8, Buat Apa Sih?

24 Jun 2023 : 14.20 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

Ujian Praktik SIM C Ada Materi Zig Zag dan Angka 8, Buat Apa Sih?
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar ujian praktik bikin Surat Izin Mengemudi (SIM) dievaluasi. Sigit mempertanyakan soal ujian praktik SIM C yang dilakukan polisi saat ini. Dia meminta, kalau sudah tidak relevan agar segera diperbaiki.

"Dan khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta Kakorlantas tolong dilakukan perbaikan, yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak, yang namanya melewati apa itu, zig-zag zig-zag itu masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki," terang Sigit saat memberi sambutan pada Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri, Jakarta (21/6/2023).

Ternyata, Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus pernah menjelaskan fungsi dari ujian SIM zig zag dan manuver angka 8. Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian, manuver zigzag dan angka delapan yang dilakukan saat ujian SIM digunakan untuk melatih kepekaan reflek pengendara jika menghadapi kecelakaan di jalan. Dengan begitu, pengendara dapat mengambil gerakan reflek langsung.

-

-

"Namanya etika berkendaraan yang kita harapkan kepada masyarakat itu kita mengajarkan dia ber-reflek, refleknya harus ada dan tahu kenapa harus ada ujian angka delapan ialah untuk membuat pengendara terbiasa jika nantinya mengalami kaget karena masalah di jalan raya," kata Yusri seperti dikutip situs resmi Korlantas Polri belum lama ini.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan mengatakan, ujian SIM C zig zag dan manuver angka delapan dapat menguji respons pengendara. Hal ini diharapkan bisa menghindari kecelakaan.

"ITW menilai, ujian praktik SIM dengan menerapkan cara zig zag dan angka 8 secara tidak langsung untuk menguji sekaligus mengingatkan agar respon pengemudi terhadap tantangan dan kondisi di jalan raya terus terjaga. Sehingga kompetensi pengemudi tetap terjaga kualitasnya. Untuk itulah Polri harus memastikan tidak terjadi praktik jual beli surat keterangan kesehatan dan psikologi serta sertifikasi mengemudi," kata Edison dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/6/2023).

Edison berharap, masyarakat yang memperoleh SIM lewat cara yang benar dan dinyatakan lulus dari proses ujian akan dapat memperbaiki sifat dan perilaku pengguna jalan terhadap cara menaati aturan yang berlaku. Sebab pengguna jalan yang tidak patuh terhadap rambu-rambu atau aturan lainnya akan mengakibatkan berbagai permasalahan seperti kemacetan hingga kecelakaan.

"Pemilik SIM yang berkualitas tidak akan menimbulkan berbagai masalah di jalan raya. Karena pengemudi sepeda motor atau mobil akan menaati aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang ada. SIM yang diperoleh lewat proses yang benar dan sesuai dengan aturan yang ada akan dapat memperbaiki sifat dan perilaku para pengendara di jalan raya," ujarnya.

Simak Video "Korlantas Evaluasi Praktik Uji SIM Zig-zag dan Angka 8"
[-]
(rgr/dry)

Sentimen: positif (92.8%)