Sentimen
Positif (100%)
23 Jun 2023 : 08.24
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Gunung, Malang, Cilacap, Lenteng Agung

Kasus: covid-19, stunting, kebakaran

43 Tahun Inovasi BPPT Tiada Henti Menuju Indonesia Emas

23 Jun 2023 : 15.24 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

43 Tahun Inovasi BPPT Tiada Henti Menuju Indonesia Emas
Jakarta, CNN Indonesia --

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 yang jatuh pada tanggal 21 Agustus 2021, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berkomitmen terus menghasilkan inovasi teknologi untuk Indonesia sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 mengenai Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Undang-undang ini pun secara tegas memposisikan adanya Kelembagaan IPTEK dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memiliki peran fungsi dan kewenangannya masing-masing.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan UU tersebut merupakan sebuah dukungan kepada seluruh Kelembagaan IPTEK di Indonesia, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa ini berdiri, IPTEK di tempatkan sebagai landasan ilmiah pembangunan.

-

-

Dirinya berujar sejak diberlakukan pada 2019 lalu, BPPT telah fasih melaksanakan amanat UU SISNAS IPTEK dengan melaksanakan ketujuh perannya.

"Tiga peran pengkajian teknologi yang meliputi perekayasaan/engineering, kliring teknologi, dan audit teknologi, serta empat peran penerapan teknologi yaitu intermediasi teknologi, difusi/diseminasi teknologi, alih teknologi, dan komersialisasi/hilirisasi teknologi," katanya.

Pada tahun 2021, BPPT memfokuskan diri untuk peningkatan kemandirian dan daya saing bangsa pada delapan fokus bidang teknologi, di antaranya kebencanaan, kemaritiman, kesehatan & pangan, pertahanan & keamanan, rekayasa keteknikan, transportasi, energi, dan teknologi informasi & elektronika.

Delapan Fokus Bidang Teknologi BPPT

Dalam fokus bidang kebencanaan, BPPT telah men-deploy lima InaBuoy di beberapa lokasi, di antaranya Gunung Anak Krakatau (28 Juli 2021), Selatan Malang (8 Maret 2021), Selatan Selat Sunda (21 Maret 2021), Selatan Bali (12 April 2021), dan Perairan Selatan Cilacap (21 Juli 2021). Kelima Inabuoy tersebut merupakan bagian dari sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dengan proyeksi deploy InaBuoy di 13 lokasi, tujuh lokasi InaCBT (cable based tsunameter), dan tiga lokasi untuk InaCAT (Coastal Acoustic Tomography) yang ditargetkan rampung pada tahun 2024.

"Semua sensor tersebut akan mengirim sinyal secara simultan dan real time ke Indonesia Tsunami Observation Center (InaTOC) yang berlokasi di Kantor BPPT, Jakarta. Sinyal tersebut pun akan dikirimkan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memverifikasi apakah benar terjadi tsunami di lokasi terdekat sensor tersebut," kata Hammam.

Program mitigasi tsunami tersebut saat ini telah dilengkapi dengan teknologi kecerdasan artifisial (KA) di dalam sebuah sistem terintegrasi yang dinamakan PEKA-Tsunami.

Teknologi ini juga turut diaplikasikan pada upaya pencegahan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan melalui program PEKA-API, sehingga dapat segera dilakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Saat ini bahan semai berjenis flare yang digunakan untuk TMC telah diproduksi oleh industri dalam negeri berdasarkan pedoman paten dari BPPT.

Pada fokus bidang kemaritiman, BPPT telah melakukan desain kapal mini liquefied natural gas (LNG) carrier yang telah disertifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Desain kapal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan PT Pertamina dalam mengakomodir kapal pengangkut LNG di daerah yang membutuhkan.

BPPT diproyeksikan menghasilkan tiga alat angkut maritim, di antaranya model kapal mini, harbor tug dual fuel dan wahana angkut anjungan lepas pantai pasca operasi (ALPO). Dilanjutkan dengan kegiatan desain National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Sedangkan, fokus kegiatan di bidang kesehatan dan pangan utamanya masih berkutat dengan penanggulangan Covid-19 di Indonesia melalui inovasi alat kesehatan dalam hal 3T+D (tracing, testing, treatment, dan detecting). Tepat pada hari ulang tahun ke-43, BPPT kembali meluncurkan sepuluh produk inovasi kesehatan untuk menangani Covid-19 melalui konsorsium Task Force Riset dan Inovasi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) Next Generation.

Penambahan nama Next Generation merupakan statement BPPT untuk terus mengawal inovasi kesehatan penanganan Covid-19, setelah sebelumnya pada tahun 2020, TFRIC-19 menghasilkan lima alat kesehatan yang diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

TFRIC-19 Next Gen saat ini sedang menuntaskan tahapan inovasi beberapa produk yang akan diluncurkan pada tahapan berikutnya, diantaranya direct digital radiography (DDR), ventilator ICU, lab biosafety level 2 (BSL-2) stasioner, aplikasi AI untuk deteksi pneumonia berbasis citra x-ray, data sain senyawa kandidat obat dari mikroba Indonesia, serta sediaan obat herbal terstandar imunostimulan.

Fokus bidang ini juga turut menghasilkan bahan baku obat seperti amoksilin dan insulin, serta pengadaan implant tulang traumatik dan gigi berbahan dasar titanium lokal. Pengembangan lainnya dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui inovasi pencegahan stunting untuk menjamin pertumbuhan generasi penerus Indonesia dalam menyambut bonus demografi di tahun 2045.

Selanjutnya fokus bidang pertahanan dan keamanan diisi dengan kegiatan pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Elang Hitam. Bersama dengan konsorsium, BPPT akan melanjutkan pengembangan ke tingkatan kombatan sesuai dengan arahan Presiden RI dalam menjaga teritorial Indonesia di area perbatasan.

Akhir tahun ini BPPT akan melaksanakan integrasi dan uji terbang Elang Hitam tipe 1, serta dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan desain, analisis, manufaktur wahana Elang Hitam tipe 2 dan 3.

Rekayasa Teknik, Sampah dan Limbah

Untuk fokus bidang rekayasa keteknikan, BPPT fokus pada penanganan lingkungan dengan menghasilkan inovasi teknologi dalam penyediaan air bersih, penanganan sampah serta limbah terintegrasi yang ramah lingkungan.

Upaya menjaga keberlangsungan pertambangan emas skala kecil, BPPT melakukan pengembangan dan difusi teknologi pengolahan emas non-merkuri dengan tujuan pengurangan dan penghapusan merkuri di Indonesia sesuai dengan Konvensi Minamata.

Selain itu, rekayasa keteknikan juga dilakukan guna penanganan limbah medis Covid-19. Hal ini ditujukan untuk memberikan pembelajaran dan solusi kepada penyedia layanan kesehatan untuk tidak mengolah limbah medis ini, sehingga tidak berbaur dengan limbah masyarakat yang kerap ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Fokus bidang transportasi dibagi menjadi dua kegiatan utama, yakni isu transportasi massal serta ekosistem kendaraan listrik. Transportasi massal akan diisi oleh kegiatan desain kereta api cepat serta membangun laboratorium sistem propulsi untuk melengkapi roadmap kereta api cepat Indonesia. BPPT juga mendampingi LAPAN dalam pengembangan floater pesawat N219 Amphibi, pesawat yang mampu lepas landas di perairan.

Infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) juga menjadi perhatian BPPT beberapa tahun terakhir. Pada 2021, BPPT bersama PT Pertamina telah meluncurkan dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di SPBU Mt. Haryono dan Lenteng Agung.

SPKLU tersebut memiliki fasilitas fast charging 50 kW dan juga dilengkapi dengan beberapa jenis colokan atau plug charger kendaraan yang memenuhi standar Eropa dan Jepang, seperti CCS2 gun (standar Eropa), Chademo (standar Jepang), serta AC Type 2 dengan daya 43 kW.

Sementara untuk fokus bidang energi, BPPT meningkatkan kapasitas biodiesel hingga mencapai B-50. Upaya ini dilakukan dengan melaksanakan uji jalan serta pembangunan pilot plant fluid catalytic cracking 300L/hari.

"Inovasi biodiesel B-30 BPPT yang telah diterapkan PT Pertamina dalam produk Biosolar-nya mampu menghemat devisa negara hingga Rp63 triliun. BPPT juga fokus pada tahap akhir PLTP Kamojang dan binary cycle di Lahendong, Jawa Barat, dalam pemanfaatan energi panas bumi," kata Hammam.

Fokus bidang terakhir, teknologi informasi dan elektronika, diisi dengan pengembangan kecerdasan artifisial (KA). Pembentukan PIKA BPPT dan pengembangan big data melalui NeoNet dan NODC merupakan salah satu upaya dalam mendukung dokumen Strategi Nasional KA tahun 2020-2045.

Program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) juga dilanjutkan BPPT dalam mendukung efisiensi kerja lembaga pemerintahan dan layanan publik serta mewujudkan integrasi satu data yang diagendakan pemerintah.

BPPT selain melaksanakan audit SPBE juga memberikan layanan tanda tangan elektronik (TTE) sebagai bagian pendukung pelaksanaan SPBE di Indonesia dengan nama layanan i-Otentik yang bisa diakses masyarakat melalui tautan https://www.govca.id/.

Pemanfaat teknologi informasi juga turut diterapkan dalam pelaksanaan pemilihan umum.

Melalui inovasi e-Pemilu, BPPT menyediakan layanan terintegrasi, mulai dari verifikasi database pemilih menggunakan ktp elektronik dan data sidik jari, pemilihan suara dalam bentuk digital yang akan menghitung jumlah suara sah secara real time, hingga rekapitulasi suara yang langsung terkirim ke Pusat Data KPU ketika waktu pemilihan dinyatakan selesai.

Inovasi e-Pemilu menjamin tidak adanya campur tangan manusia seluruh proses perhitungan dan rekapitulasi surat suara. Inovas ini juga telah teruji lebih dari 1.000 Pilkades yang dilaksanakan di 18 Kabupaten se-Indonesia.Kegiatan lainnya yakni pengendalian penyakit melalui teknologi informasi dengan menggunakan Sistem Informasi Zoonosis and Emerging Infectious Diseases (SIZE) atau pengendalian penyakit zoonosis.

(asa/asa)

[-]

Sentimen: positif (100%)