Sentimen
Negatif (93%)
22 Jun 2023 : 21.55

Blibli Keok Digeser TikTok Shop, Ecommerce Lain Harus Waspada

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

22 Jun 2023 : 21.55
Blibli Keok Digeser TikTok Shop, Ecommerce Lain Harus Waspada

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis ecommerce TikTok tumbuh pesat. Bahkan, transaksi belanja online lewat TikTok sudah berhasil melampaui ecommerce anak usaha Djarum, Blibli.

Berdasarkan hasil riset Momentum Works, nilai produk yang dijual (gross merchandise value /GMV) lewat TikTok kini sudah mencapai 5 persen dari total GMV seluruh ecommerce Indonesia.

Riset yang sama menyatakan bahwa nilai pasar belanja online Indonesia sepanjang 2022, yang diukur dengan GMV, mencapai US$ 51,9 miliar atau nyaris menyentuh Rp 775 triliun.

-

-

Indonesia masih menjadi pasar terbesar belanja online di Asia Tenggara. Sekitar 52 persen dari GMV ecommerce Asia Tenggara terjadi di pasar Indonesia.

Ekspansi TikTok yang agresif ke industri ecommerce ternyata telah sukses menggeser posisi Blibli. TikTok yang dalam setahun terakhir agresif merekrut pedagang ke platform TikTok Shop miliknya, kini menguasai 5 persen GMV diikuti oleh Blibli sebesar 4 persen.

Shopee dan Tokopedia masih menjadi yang terdepan, bertarung ketat memperebutkan mahkota raja ecommerce Indonesia. Shopee, anak usaha Sea Ltd yang bermarkas di Singapura, menguasai 36 persen dari total GMV ecommerce RI. Tokopedia yang kini telah merger dengan Gojek menjadi GoTo, menguasai 35 persen GMV.

Dua ecommerce berikutnya juga bersaing ketat di papan tengah, yaitu Bukalapak dan Lazada. Keduanya membukukan market share 10 persen pada 2022. 

Tiktok agresif

TikTok memang dikabarkan memasang target ambisius untuk platform belanja online tersebut pada tahun ini. Transaksi penjualan (GMV) dipatok sampai US$ 20 miliar atau setara Rp 297 triliun, menurut sumber dalam perusahaan.

Angka itu jauh meningkat ketimbang GMV 2022 sebesar US$ 4,4 miliar. Optimisme TikTok berasal dari pertumbuhan signifikan di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Firma riset Insider Intelligence menyebut pengguna aktif TikTok di Asia Tenggara mencapai 135 juta hingga Q1 2023. Indonesia menjadi negara yang berkontribusi paling besar dengan basis pengguna 113 juta.

Potensi TikTok Shop tak bisa diremehkan pemain e-commerce lama seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Padahal, TikTok Shop baru hadir di Asia Tenggara pada 2021 lalu.

Menurut survei dari firma riset Cube Asia, pengeluaran pengguna di TikTok Shop membuat mereka mengurangi pengeluaran di Shopee dan Lazada.

Di Indonesia, Thailand, dan Filipina, pengeluaran pengguna di Shopee turun 51% karena alokasinya pindah ke TikTok Shop. Sementara di Lazada turun 45% dan di gerai offline anjlok 38%.

Secara spesifik di Indonesia, TikTok Shop mengantongi GMV US$ 2,5 miliar dalam periode 3 bulan di Q1 2023, menurut data Cube Asia.

Ambisi TikTok menguasai industri ecommerce di Indonesia makin terlihat jelas. Bahkan, CEO TikTok Shou Zi Chew datang langsung ke RI dan memilih bertemu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Ia mengklaim izin yang dimiliki oleh TikTok Shop membuat perusahaan bisa menggaet 5 juta pelaku bisnis untuk berjualan lewat TikTok.

Dari 5 juta pedagang di TikTok, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya sudah membuka lapak di TikTok Shop.

"Saya ingin bekerja dengan regulator untuk memastikan bahwa TikTok akan aman untuk pengguna Indonesia. Salah satu harapannya adalah barang Indonesia dapat dijual tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri melalui platform TikTok," kata dia.


[-]

-

Perang Ecommerce Lawan TikTok, Instagram Akhirnya Menyerah!
(dem/dem)

Sentimen: negatif (93.8%)