Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (AP II) tengah menunggu kepastian masuknya layanan bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya masih harus menunggu izin dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan terkait operasionalisasi Transjakarta di Bandara Soetta.

Meskipun Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah memberi lampu hijau, namun izin pengoperasiannya berada di bawah BPTJ. Pasalnya, Bandara Soekarno-Hatta sudah masuk wilayah Banten.

"Kalau itu sih secepatnya aja. Karena kan memang mereka harus dapat izin BPTJ. Kalau dishub DKI sudah berikan green light lah. Tapi kan formalnya itu akan keluar izin dari BPTJ yang memang menjadi penanggung jawab regulator di wilayah Jabodetabek. Kita tunggu aja," kata Awaluddin di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Di luar izin BPTJ, ia menilai PT Transportasi Jakarta sudah memiliki kesiapan armada yang lengkap. Sehingga, Awaluddin berharap Transjakarta bisa masuk beroperasi di Bandara Soetta per Juli 2023.

"Mudah-mudahan (bisa Juli 2023), secara armada kan mereka sudah siap. Secara rute yang direncanakan juga sudah siap. Kebutuhan kita pun, masyarakat, juga sudah siap," sebut dia.

Secara rute, lagi-lagi Awaluddin masih menunggu kepastian dari BPTJ. Namun, ia menilai layanan Transjakarta ke Bandara Soetta bakal mempertimbangkan potensi jumlah penumpang terbesar, termasuk waktu operasional.

"Kita cari yang populasi kebutuhannya terbesar. Dan sekali lagi, itu harus persetujuan Transjakarta. Karena kan pemilik armada dan penanggungjawab rute," imbuh dia.

"Kalau sudah di Bandara Soetta, kan dia bisa meng-cover kebutuhan siapapun di wilayah Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, Terminal Kargo. Semuanya harus serba optimal karena kita ruangkan waktunya khusus, jam 6 pagi sampai 9 pagi, 6 sore sampe 9 malam," tuturnya.