Penjelajah Titanic Hilang Bawa-Bawa Elon Musk, Ada Apa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Elon Musk disebut-sebut dalam kejadian hilangnya kapal selam wisata 'Titan' yang destinasinya untuk menelusuri bangkai Titanic. Pasalnya, satelit penyedia internet miliknya Musk, Starlink, dituduh tidak menyediakan akses komunikasi yang dibutuhkan selama ekspedisi.
Rumor tersebut berasal dari tweet OceanGate yang kini sudah dihapus. OceanGate merupakan perusahaan yang mengoperasikan kapal selam Titan.
Dalam tweet yang dilaporkan Mashable, OceanGate mengatakan pihaknya mengandalkan jaringan komunikasi yang disediakan oleh Starlink karena tidak ada menara seluler di tengah lautan.
"Bangkai Titanic terletak sekitar 400 mil lepas pantai Newfoundlancd. Tanpa menara seluler di tengah lautan, kami mengandalkan @Starlink untuk menyediakan komunikasi yang dibutuhkan selama Ekspedisi Titanic 2023," tulis tweet yang sudah dihapus itu, dikutip Kamis (22/6/2023).
Hal tersebut seirama dengan yang diungkap Starlink pada awal Juni lalu. "Internet kami mendukung ekspedisi menyelam Titanic," kata perusahaan.
Keterlibatan Starlink sebagai penyedia jaringan komunikasi OceanGate menghebohkan ranah maya. Padahal, kapasitas Starlink hanya menghubungkan interaksi di atas permukaan laut.
Perlu diingat, gelombang radio yang dipancarkan Starlink tak bisa menembus air. Starlink hanya bisa melewati atmosfer dan udara.
Komunikasi saat kapal selam berada jauh di bawah laut tidak menggunakan Starlink, melainkan gelombang suara. Titanic sendiri berada sekitar 12.500 kaki (3.810 meter) di bawah permukaan laut.
Teknologi pendukung gelombang ini disebut sonar atau sound navigation and ranging (navigasi dan jangkauan suara). Alat penerima sinyal itu akan dipasang di salah satu bagian kapal.
"Titan memiliki sambungan akustik dengan kapal permukaan, dipasang dengan transponder (perangkat penerima sinyal sonar) di bagian ujung, dan transceiver yang bisa mengirim serta menerima komunikasi di kapal permukaan," jelas profesor dari Universitas Sydney. Stefan Williams, dalam artikelnya yang dipublikasikan di The Conversation.
Kapal selam wisata itu dinyatakan hilang pada hari Minggu (18/6) lalu di Samudera Atlantik. Setelah turun pada pagi hari, sekitar 1 jam 45 menit kemudian kapal kehilangan kontak.
Kapal selam itu mengangkut lima penumpang. Mulai dari Hamish Harding yang merupakan miliarder dan petualang asal Inggris, serta pengusaha asal Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman.
Penjelajah Perancis berusia 77 tahun bernama Paul-Henri Nargeolet juga ikut dalam ekspedisi tersebut. Terakhir, bos OceanGate Stockton Rush ada dalam kapal selam.
[-]
(npb/npb)
Sentimen: positif (66.7%)