Sentimen
Tokoh Terkait
RAPBN 2023, Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi Naik Jadi Rp338 T
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Anggaran subsidi dan kompensasi untuk sektor energi naik menjadi Rp338,2 triliun dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2023).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan anggaran ini meningkat dari sebelumnya Rp336,7 triliun saat disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada nota keuangan lantaran ada penambahan sebesar Rp1,5 triliun.
"Dari Rp336 triliun ditambah menjadi Rp338 triliun. Ada tambahan Rp1,5 triliun," ujarnya usai rapat dengan Banggar, Selasa (20/9).
Menurutnya anggaran tersebut terdiri dari Rp212 triliun untuk subsidi dan Rp126 triliun untuk kompensasi di bidang energi.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran cadangan sebesar Rp127,27 triliun tahun depan. Pencadangan dana ini dilakukan untuk mengantisipasi saat terjadi kenaikan harga minyak mentah di atas asumsi APBN dan kurs rupiah yang melemah.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan anggaran kompensasi ini biasanya digunakan untuk pertalite. Jadi, dalam subsidi tidak anggaran untuk pertalite karena termasuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).
"Yang ada subsidi itu hanya solar. Yang dibahas hari ini asumsi makro, pertalite tak pernah masuk, karena bukan barang yang disubsidi. Pertalite tidak melalui mekanisme subsidi tapi kompensasi," jelas Rida.
Sebelumnya, penambahan anggaran energi tersebut sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada pekan lalu.
Tambahan anggaran ini, kata Sri Mulyani, sebesar Rp1,3 triliun untuk subsidi BBM solar, minyak tanah, listrik, dan LPG 3Kg, dan Rp200 miliar untuk kompensasi.
Adapun anggaran subsidi energi sebesar Rp212 triliun tersebut terdiri dari subsidi BBM jenis tertentu (solar dan minyak tanah) naik Rp600 miliar dari Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun.
Lalu, subsidi LPG 3Kg naik Rp400 miliar dari Rp117,4 triliun menjadi Rp117,8 triliun, serta subsidi listrik naik Rp200 miliar dari Rp72,3 triliun menjadi Rp72,6 triliun.
[-]
(ldy/sfr)[-]
Sentimen: positif (100%)