Sentimen
Negatif (100%)
22 Jun 2023 : 15.00
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: Biak

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Mengenal Reaksi Dalam Tubuh saat Terjadi Badai Sitokin

22 Jun 2023 : 15.00 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

Mengenal Reaksi Dalam Tubuh saat Terjadi Badai Sitokin
Jakarta, CNN Indonesia --

Badai sitokin merupakan suatu reaksi yang imun berlebihan pada tubuh sehingga menyebabkan kegagalan sejumlah organ.

Reaksi sistem imun yang berlebihan itu terhadap infeksi virus dapat menimbulkan peradangan yang menyebabkan kerusakan organ tubuh inang.

Sitokin adalah protein pembawa pesan antara sel pada sistem kekebalan tubuh untuk berkomunikasi satu sama lain. Badai sitokin umumnya terjadi karena adanya disfungsi sel imun terutama natural killer (NK) dan sel T CD8.

-

-

Menurut Ahli Biologi Molekuler, Riza Arief, badai sitokin pada tubuh diibaratkan seperti sebuah rumah dibakar oleh penghuninya.

"Bayangkan itu seperti ada perampok di rumah lalu kita melempari dia dengan satu dua barang namun tidak melukainya. Kita menjadi sangat marah dan kita kemudian melempari dia dengan api," tulis Arief dalam unggahan di Instagram, Minggu (22/8).

Reaksi imun terhadap infeksi virus yang terus meningkat itu yang malah berbalik menyerang organ tubuh dan menyebabkan badai sitokin.

[Gambas:Instagram]

Medic teams of @pandemictalks, RA Adaninggar, mengatakan antivirus alami yang disebut interferon (IFN) yang diproduksi oleh sel-sel yang terinfeksi akan melindungi sel-sel sekitarnya.

"IFN ini akan dengan cepat melindungi sel-sel sekitar sehingga menghambat virus masuk ke dalam sel sehingga akan menghambat usaha virus untuk berkembang biak," kata Adaninggar dalam unggahan di Instagram, Minggu (22/8).

Adaninggar melanjutkan, sebagian virus yang tersisa kemudian akan ditangkap oleh sel-sel imun dan diperkenalkan ke sel-sel limfosit untuk dibuat senjata perlindungan spesifik yaitu Sel T sitotoksik dan antibodi.

[Gambas:Instagram]

Menurut Adaninggar, kekebalan yang dibentuk itu bukan hanya antibodi. Antibodi akan menetralisir virus sehingga tidak bisa menginfeksi sel dan sel T sitotoksik akan menghancurkan sel yang sudah terlanjur terinfeksi virus.

Peran interferon ini sangat penting untuk menghambat perkembangan virus, sehingga peradangan berikutnya yang terjadi tidak begitu berlebihan.

Meski demikian, pada kondisi tertentu, respon interferon bisa tidak optimal, terlambat dihasilkan atau virus yang masuk terlalu banyak sehingga laju interferon tidak sebanding dengan kecepatan virus yang menginfeksi sel. Nantinya virus yang masih banyak ini akan memicu reaksi peradangan berlebihan.

Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, badai sitokin dapat dicegah dengan cara yang sederhana, seperti pola hidup sehat untuk mengoptimalkan kesehatan interferon dan sel imun, disiplin terhadap protokol kesehatan, untuk meminimalisir paparan virus, dan melakukan vaksinasi. Vaksinasi dapat mengurangi risiko gejala berat akibat paparan virus Covid-19.

Menurut Dr. Nitin Desai, CEO and Chief Marketing Officer Covid PreCheck dalam laporan Live Science, vaksin tidak memicu efek samping di luar kendali yang dikenal sebagai badai sitokin.

(mrh/ayp)

[-]

Sentimen: negatif (100%)