Suasana Horor di Sekitar Bangkai Titanic, Bikin Ngeri
Detik.com Jenis Media: Tekno
Hilangnya kapal selam Titan bersama 5 penumpangnya saat menyambangi bangkai kapal Titanic, dikhawatirkan menjadi tragedi. Lokasi bangkai itu, sekitar 3.800 meter di Lautan Atlantik, merupakan lingkungan yang bisa disebut horor. Berikut rangkumannya dikutip detikINET dari BBC:
Kegelapan pekat
Lautan dalam itu gelap, di mana cahaya Matahari diserap oleh air dan tidak bisa masuk lebih dalam dari 1.000 meter dari permukaan. Di bawah titik ini, samudera gelap gulita. Bukan tanpa alasan jika area di mana bangkai Titanic berada disebut zona tengah malam.
Dalam ekspedisi, kapal biasanya turun lebih dari 2 jam dalam kegelapan total, sebelum mencapai dasar laut yang kemudian muncul diterangi sinar dari kapal selam. Dengan jangkauan cahaya yang terbatas, navigasi di kedalaman ini menantang dan rentan disorientasi.
Map detail dari bangkai Titanic yang disusun bertahun-tahun memang bisa membantu, di samping teknologi seperti sonar untuk mendeteksi obyek. Titan juga dilengkapi teknologi canggih untuk memperkirakan jarak kapal dan dasar laut serta kecepatan kendaraan.
Namun salah satu penumpang Titan di ekspedisi sebelumnya mengatakan tetap tidak mudah mencapai Titanic. "Saat mencapai dasar, Anda tidak terlalu tahu di mana berada. Kami harus berkeliaran, mengetahui Titanic ada di suatu tempat di sana, tapi suasana begitu gelapnya," cetus Mike Reiss.
Tekanan air luar biasa
Selain kegelapan, makin dalam suatu obyek ke dasar laut, kian besar tekanannya. Tekanan air di lokasi Titanic 390 kali lebih besar dari permukaan. Itu mengapa kapal semacam Titan punya material tebal, dari karbon fiber dan titanium yang dirancang bisa mencapai kedalaman 4.000 meter.
Arus bawah laut
Arus permukaan yang kuat yang dapat menghanyutkan perahu dan perenang dan di laut dalam juga terdapat arus bawah air. Meski biasanya tidak sekuat di permukaan, tetap dapat melibatkan pergerakan air dalam jumlah besar.
Arus ini dapat dipicu oleh angin di permukaan, pasang surut air yang dalam atau perbedaan kerapatan air yang disebabkan oleh suhu dan salinitas, yang disebut arus termohalin. Peristiwa langka yang dikenal sebagai badai benthic, dapat menyebabkan arus kuat dan sporadis yang bisa menyapu material di dasar laut.
Namun demikian, seorang pakar meragukan bahwa arus di sekitar Titanic membahayakan. "Saya kira arus (di Titanic) tidak menimbulkan ancaman pada kendaraan bawah air," cetus Gerhard Seiffert, pakar arkeologi bawah laut.
Halaman selanjutnya, bangkai Titanic sendiri>>>
Sentimen: negatif (66.3%)