Sentimen
Positif (88%)
21 Jun 2023 : 21.06
Informasi Tambahan

Institusi: Kedutaan Besar Inggris

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: Praktik prostitusi

Tokoh Terkait

Kantongi Dukungan Inggris, Menkop Teten Mau Sulap Gang Dolly Jadi Kota Masa Depan

21 Jun 2023 : 21.06 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Kantongi Dukungan Inggris, Menkop Teten Mau Sulap Gang Dolly Jadi Kota Masa Depan

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ingin menyulap kawasan Dolly, Kecamatan Putat Jaya, Surabaya menerapkan konsep kota masa depan (future cities). Ini jadi upaya memperbaiki citra gang Dolly yang dulunya sarat akan wilayah prostitusi menjadi kawasan produktif yang memanfaatkan UMKM.

Menkop Teten mengatakan, upaya itu turut mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia. Bahkan, salah satu bentuk dukungannya tertuang dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di kawasan tersebut. Termasuk kolaborasinya dengan SMESCO dalam proyek Future Cities.

"Sinergi dan kolaborasi program kota masa depan ini sebagai titik awal dalam mewujudkan perkembangan untuk para pelaku UMKM. Program ini sangat ambisius karena mampu mengubah kawasan prostitusi ke industri yang produktif," kata Menkop Teten dalam kunjungannya bertajuk Mlaku-Mlaku Nang Dolly, Surabaya, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (21/6/2023).

Teten menersngkan, kampung Dolly dalam sejarahnya dianggap sebagai pusat kegiatan prostitusi tertinggi di kawasan Asia Tenggara sebelum akhirnya pemerintah melakukan penertiban dan penutupan pada tahun 2014.

Salah satu alasannya karena mempertimbangkan realitas praktik perdagangan manusia, eksploitasi perempuan dan anak di bawah umur, serta kompleksitas penyebaran penyakit menular seksual. Penutupan tersebut juga bertujuan untuk menyelamatkan generasi berikut dengan pencapaian terbaik pendidikan anak-anak setempat.

Namun di sisi lain, dampak perekonomian lokal sempat terkena imbas dari penutupan tersebut karena banyak penduduk lokal yang bergantung pada industri turunan ini sebagai sumber pendapatan utama mereka. Banyak penduduk Putat Jaya sempat kehilangan pekerjaan dan 18 persen di antara mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Terbukti sampai hari ini perubahan itu nyata dirasakan oleh masyarakat Dolly. Dengan cepat mereka beradaptasi menghadirkan produk usaha. Kurang lebih 11 UKM yang telah melahirkan inovasi yang kreatif," ujar Teten.

 

Sentimen: positif (88.3%)