Rabu Pagi, Dolar AS Masih Betah di Rp 15.000 Nih
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah Rabu pagi akhirnya tembus Rp 15.000. Dolar AS tercatat minus 6 poin ke level Rp 15.010.
Mengutip data RTI, Selasa (21/6/2023) dolar AS berada di level tertinggi Rp 15.035 dan terendah Rp 15.003. Mata uang negara adidaya ini mengalami penguatan dalam satu minggu yaitu 0,57%.
Dolar AS hari ini menguat terhadap seluruh mata uang di Asia dan beberapa negara di Eropa.
Nilai tukar dolar AS terhadap yuan China menguat 0,14%. Lalu dolar AS terhadap yen Jepang menguat 0,13% dan terhadap dolar Singapura menguat 0,03%
Terhadap dolar Australia melemah 0,06%. Lalu terhadap Euro menguat 0,03% dan terhadap Poundsterling stagnan.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan Dolar AS naik terhadap mata uang lainnya diperdagangkan Selasa, dengan safe haven permintaan ini karena penurunan suku bunga oleh bank sentral China gagal meredakan kekhawatiran investor atas perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Bank sentral China, People's Bank of China, memangkas suku bunga acuan pinjaman sebesar 10 basis poin pada Selasa pagi. "Namun, ukuran penurunan suku bunga ini mengecewakan beberapa orang yang khawatir bahwa ini tidak akan cukup untuk menopang kepercayaan, dengan sektor properti China yang sangat terpukul dengan para pedagang mencari paket stimulus yang lebih luas dari otoritas China tetapi menerima kurangnya langkah konkret dari rapat kabinet pada hari Jumat," ujar Ibrahim.
Kemudian pasar terus mengantisipasi, menjelang kesaksian yang akan datang oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres, mulai hari Rabu. Federal Reserve AS menghentikan siklus kenaikan suku bunga selama setahun minggu lalu untuk menilai dampaknya terhadap inflasi dan prospek ekonomi negara, tetapi juga mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut ke depan.
Pedagang melihat kesaksian Powell kepada Komite Layanan Keuangan DPR pada hari Rabu dan Komite Perbankan Senat pada hari Kamis untuk isyarat tentang kebijakan moneter AS, di tengah kehati-hatian atas kemungkinan bahwa ia mungkin memberi sinyal kenaikan suku bunga bulan Juli.
"Data ekonomi AS yang akan dirilis Selasa mencakup pembangunan perumahan dan izin bangunan untuk bulan Mei, sementara anggota FOMC James Bullard juga dijadwalkan untuk berbicara," ujar dia.
(kil/kil)Sentimen: netral (61.5%)