Liputan6.com, Jakarta Lembaga penelitan LSI Denny JA merilis hasil survei yang salah satunya memotret suara kepuasan akan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama memimpin Indonesia ini.

Hasilnya, 76,2 persen merasakan sangat puas atau cukup puas dengan kinerja Jokowi, kurang puas atau tidak puas sama sekali ada 22,4 persen. Sedangkan yang memilih atau tidak menjawab 1,4 persen.

Yang menarik, mereka yang puas akan kinerja presiden Jokowi, ternyata mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Di mana pada Januari dan Maret 2023 sempat mendukung Ganjar Pranowo.

“Ada 43,3 persen mereka yang puas terhadap Jokowi lebih banyak memilih Prabowo,” kata kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam paparannya secara virtual, Senin (19/6/2023).

Menurut dia, ada sejumlah alasan beralih. Yang pertama, karena kasus Piala Dunia U-20. Selain itu, Ganjar juga dibranding sebagai petugas partai yang membuat beralih ke Prabowo.

“Kedekatan emosional dan kecocokan Prabowo dengan Jokowi dan keluarga Jokowi terbaca publik. Prabowo bisa langsung deal dengan Jokowi soal apapun, sementara Ganjar perlu ada perantara partai karena posisinya sebagai petugas partai,” jelas Adjie.

Selain itu, survei ini juga membeberkan responden yang memilih presiden pertama hingga ketujuh. Hasilnya, mereka banyak yang memilih Jokowi sebanyak 31,5 persen.

Jokowi lebih unggul dari presiden terdahulu seperti Soekarno 10 persen, Soeharto 31,9 persen, Gus Dur 4,1 persen, Megawati Soekarnoputri 0,3 persen. Kemudian Bj Habibie 3,6 persen dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 9,1 persen. Sementara tidak menjawab 5,4 persen.

"Dari mereka yang suka Jokowi, mayoritas pilihannya adalah Prabowo Subianto sebesar 39,1 persen," kata Adjie.

Sementara, Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo hanya mendapatkan 37,0 persen dari suara pemilih Presiden Jokowi. Perolehan Prabowo dan Ganjar hanya selisih 2 persen. Lalu, Anies memperoleh 14,7 persen dari suara pemilih Presiden Jokowi.

Sebagai informasi, Survei LSI Denny JA dilakukan pada 30-12 Juni 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Survei menggunakan metode multi-stage random sampling dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error: sebesar ± 2,9 persen.