Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Kab/Kota: bandung, Senayan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Tangis haru hingga kram otot kaki warnai sesi wawancara dengan Ginting
Antaranews.com Jenis Media: Sport
Ginting mengawali konferensi pers dengan menceritakan jalannya pertandingan. Lalu tak lama kemudian ia menceritakan bagaimana dukungan orang-orang terdekat membuatnya bisa terus berjuang maksimal di tengah padatnya jadwal turnamen, hingga tiba saat ia menceritakan kedua orang tuanya.
"Kalau mama papa memang hari pertama mau nonton (ke Istora), tapi kondisi mama yang kurang baik jadi tidak...," ucap Ginting.
Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Ginting langsung tertunduk dengan mata yang berurai air mata. Ia tak bisa melanjutkan pernyataannya dan sesi tanya jawab langsung dialihkan kepada sang pelatih Irwansyah.
Rupanya, ibunda dari pebulu tangkis jebolan klub SGS PLN Bandung itu sedang sakit. Bahkan kedatangannya ke Istora Senayan untuk menonton putranya harus menggunakan kursi roda, yang ditemani oleh suami dan sanak saudara di dalam arena.
Setelah Irwansyah merampungkan sesi wawancara, Ginting pun kembali meladeni sejumlah pertanyaan dari wartawan setelah kondisinya lebih tenang. Termasuk bagaimana jalannya pertandingan kontra Viktor Axelsen yang berakhir dua gim langsung 14-21, 13-21.
Namun begitu sesi jumpa pers selesai dan Ginting akan segera beranjak dari kursi narasumber, ia tak bisa bangkit dari posisinya dan meminta bantuan kepada pelatih dan panitia.
Tak lama kemudian dokter Pelatnas PBSI yang diikuti tim medis segera mendatangi ruang media untuk menangani pebulu tangkis peringkat dua dunia itu.
Setelah penanganan sekitar 10 menit, Ginting pun akhirnya bisa berdiri dan berjalan keluar ruangan untuk menjalani istirahat serta pemulihan.
Berdasarkan keterangan panitia, Ginting mengalami kram pada otot kakinya usai menjalani pertandingan dalam durasi waktu yang mencapai batas maksimalnya.
. Ginting puas dengan performa di Indonesia Open meski jadi runner-up
. Axelsen tak menyangka bisa raih hattrick juara Indonesia Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: negatif (96.8%)