Sentimen
Negatif (99%)
17 Jun 2023 : 18.25
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Tokoh Terkait
Janet Yellen

Janet Yellen

China Was-Was, Ini Bukti India Jadi Raja Teknologi Baru!

18 Jun 2023 : 01.25 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

China Was-Was, Ini Bukti India Jadi Raja Teknologi Baru!

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah perang teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS), India makin menguatkan posisinya.

Sebagai informasi, India menjadi salah satu pasar ekonomi terbesar di dunia dengan populasi lebih dari 1,4 miliar orang. Banyak perusahaan yang melirik India untuk memasarkan dan memproduksi barang.

Apple paham peluang ini. Raksasa teknologi asal Cupertino tersebut akhirnya mulai memindahkan lini produksi iPhone dari China ke India.

-

-

Hasilnya menguntungkan bagi kedua belah pihak. iPhone masuk dalam jejeran 'top 5', ekspor terbesar India.

Sepanjang tahun lalu, di kala pasar HP tengah berdarah-darah, ekspor smartphone dari India naik hampir dua kali lipat. Sebelumnya bernilai US$ 5,4 miliar menjadi US$ 10,9 miliar.

Kenaikan signifikan ini berkat kontribusi Apple. Raksasa tersebut menyumbang sekitar setengah dari total ekspor smartphone India di tahun fiskal 2022-2023.

Padahal, peran India baru sekitar 7% dari total produksi iPhone di seluruh dunia, dikutip dari Gizchina, Sabtu (17/6/2023).

Pada 2022, Apple mengambil keputusan tegas untuk mulai merakit iPhone di pabrik Foxconn India. Sebelumnya, Apple hanya bergantung pada China.

Ini adalah langkah baru Apple yang membuktikan optimismenya pada pasar India. Ke depan, Apple sesumbar akan meningkatkan fasilitas manufaktur di India untuk menggenjot ekspor dari negara tersebut.

Saat ini India memang masih berada di urutan ke-2 untuk pasar smartphone terbesar di dunia. Nomor 1 masih ditempati China. Namun, India mematok target ambisius untuk merebut takhta China pada 2025 mendatang.

Raksasa AS Diblokir China, Akrab ke India

Bukan cuma soal industri HP, India kini secara tak langsung terlibat dalam perang chip yang tengah panas antara AS dan China.

Raksasa chip AS yang diblokir China, Micron Technology, dilaporkan telah menyepakati investasi di India senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,9 triliun. Adapun dana tersebut untuk membangun fasilitas pabrik kemasan chip.

Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengumumkan kesepakatan tersebut dalam kunjungannya ke Amerika Serikat pekan depan.

Beberapa saat lalu, China memutuskan memblokir semua produk Micron Technology dari negaranya. Pasalnya, raksasa chip itu dikhawatirkan bisa membahayakan keamanan nasional.

AS menilai keputusan China ini merupakan langkah politis untuk menghambat ruang gerak perusahaan teknologi AS.

Sebelumnya, AS lebih dulu meminta Belanda dan Jepang untuk membatasi penjualan komponen pembuatan chip ke China.

Langkah tersebut bakal membuat China menemui jalan buntu. Pasalnya, Jepang dan Belanda mengendalikan pasar untuk litografi, alat untuk membuat chip.

Pasca diblokir China, AS langsung bergerak cepat meminta Korsel dan Taiwan untuk tak mengambil klien-klien Micron di China. Harapannya, China akan kembali buntu dan membatalkan blokir tersebut.

Namun, China tak bergeming. Kabar terakhir, AS akhirnya 'mengalah' dan membiarkan Korsel dan Taiwan menjalankan kerja sama dengan China. Setidaknya untuk beberapa waktu ke depan.

Sepertinya AS sudah menyadari peran penting China yang tak bisa disepelekan. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam pidatonya mengatakan bahwa AS tidak berniat memisahkan diri dari China.

Sependapat, Menteri Keuangan Janet Yellen juga mengatakan pemisahan penuh dari ekonomi China akan mendatangkan bencana bagi kedua negara.


[-]

(fab/fab)

Sentimen: negatif (99.4%)