Sentimen
Positif (100%)
17 Jun 2023 : 06.39
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Institusi: DUDI

Kab/Kota: Pandeglang

Tokoh Terkait

Terancam Punah, Badak Cula Satu di Ujung Kulon Kini Bertambah

17 Jun 2023 : 06.39 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

Terancam Punah, Badak Cula Satu di Ujung Kulon Kini Bertambah
Jakarta, CNN Indonesia --

Populasi Badak Jawa atau Badak Cula Satu (Rhinoceros sondaicus) bertambah dengan kelahiran dua ekor anak Badak di Kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten.

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah jenis satwa langka yang masuk ke dalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. IUCN memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered (kritis) dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I.

-

-

Kelahiran dua ekor anak Badak ini terpantau oleh kamera trap (perangkap) pada Juni 2021. Sebelumnya, pada Maret, kamera trap juga menangkap dua ekor anak Badak di kawasan ini. Sehingga, dengan penambahan 4 ekor anak Badak, total terdapat 75 ekor badak Jawa yang hidup di Ujung Kulon.

Anak badak bercula satu terpantau di sekitar resort Karangranjeng, Cibandawoh, Cibunar dan Handeuleum yang memang menjadi habitat alaminya.

"Gambarnya tertangkap di Semenanjung Ujung Kulon. Jadi itu hasil identifikasi, jadi tiap bulan itu chipnya di kamera trap itu diambil dan disetorkan terus kita identifikasi. Dan dalam identifikasi itu tertangkap adanya populasi baru, dua ekor," kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Dudi Mulyadi, Rabu (18/8).

[Gambas:Instagram]


Dari 75 ekor badak yang hidup di Ujung Kulon, 43 ekor jantan dan 33 nya betina. Kemudian, ada 68 ekor dewasa dan tujuh lainnya masih anak-anak.

"Ini kelahiran kedua di tahun 2021, setelah kelahiran dua ekor anak Badak Jawa bulan Maret lalu. Ini jadi kabar gembira buat kita di momen peringatan HUT RI ke-76 ini," ujarnya.

Empat ekor anak badak yang batu ditemukan tahun 2021 belum diberi nama oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Balai TNUK akan menyodorkan nama badak Jawa itu ke KLHK untuk diresmikan.

Kelahiran empat ekor badak menurut Dudi, membuat Balai TNUK semakin semangat untuk terus melestarikan badak langka di dunia itu.

"Harapannya kita tetap eksis mempertahankan dan tentu meningkatkan populasi Badak Jawa. Semoga peningkatan sarana prasaran di Taman Nasional Ujung Kulon juga selalu baik, sehingga bisa optimal digunakan di lapangan," ujarnya.

Melansir situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang tahun 2021 ini mencatatkan kelahiran 4 ekor anak Badak Jawa. Anak badak Jawa pertama dengan jenis kelamin betina (ID.083.2021) mulai terekam video kamera trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu (ID.023.2011). Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada tahun 2017.

Anak badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan (ID.084.2021) diperkirakan sudah berusia 1 tahun yang mulai terekam pada 27 Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari (ID.008.2011).

Sementara anak Badak Jawa ketiga berjenis kelamin jantan (ID.085.2021), perkiraan usia 3-4 bulan mulai terekam pada 12 April 2021 bersama induknya bernama Rimbani (ID.051.2012) dan merupakan kelahiran pertama kali. Rimbani merupakan anak dari induk yang bernama Ratih (ID.024.2011).

Anak badak jawa keempat berjenis kelamin betina (ID.086.2021) dengan perkiraan usia 1 tahun terekam pada 9 Juni 2021 bersama induknya yang bernama Kasih (ID.032.2011). Kelahiran ini merupakan yang ketiga bagi induk Kasih setelah tercatat kelahiran sebelumnya.

(ynd/eks)

[-]

Sentimen: positif (100%)