Bos Sawit Happy, Isu Pasokan Bikin Harga CPO Melesat Lagi
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali menguat di sesi awal perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (16/6/2023) melanjutkan penguatan sejak perdagangan Selasa (13/6/2023).
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau melesat 1,17% ke posisi MYR 3.549 per ton pada pukul 08:40 WIB. Dengan ini, harganya sudah kembali ke level 3.500 setelah pergerakannya cukup fluktuatif.
Pada perdagangan Kamis (15/6/2023) harga CPO ditutup menguat 2% ke posisi MYR 3.521 per ton. Ini merupakan posisi tertinggi sejak perdagangan 29 Mei.
Dengan ini, dalam 4 hari perdagangan harga CPO sudah naik 4,57%, secara bulanan harga CPO juga sudha melesat 10%, dan koreksi terpangkas menjadi 15,64% secara tahunan.
Melesatnya harga CPO terjadi di tengah kekhawatiran pelaku pasar atas cuaca panas yang memangkas produksi minyak nabati dan kedelai Amerika Serikat (AS) saingannya.
Perkebunan kelapa sawit di Sabah, negara penghasil komoditas terbesar di Malaysia mengalami tekanan air dari tanda-tanda awal El Nino. Ini menyebabkan wilayah tersebut memangkas hasil panen dan memperburuk dampak pemupukan yang kurang serta kekurangan tenaga kerja yang terlihat selama tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 Juni turun 16,6% dari minggu yang sama di bulan Mei, kata surveyor kargo Intertek Testing Services. Sementera, surveyor kargo lain AmSpec Agri Malaysia mengatakan ekspor turun 16,4%. Ini turut membatasi kenaikan.
Fundamental sawit lemah dan faktor yang lebih kuat diperlukan agar harga bergerak lebih tinggi.
Dari dalam negeri, Indonesia sebagai produsen utama minyak kelapa sawit melalui data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada Kamis (15/6/2023) melaporkan ekspor minyak sawit pada April, termasuk produk olahan tercatat turun 1,93% per tahun menjadi 2,13 juta metrik ton.
Pejabat kementerian ekonomi Musdhalifah Machmud , menyatakan bahwa Indonesia berencana untuk menetapkan harga referensi minyak sawit mentah pada US$ 723,45 per metrik ton untuk periode 16-30 Juni, turun dari US$ 811,68 saat ini.
Impor minyak sawit India pada Mei anjlok 14% dari bulan lalu ke level terendah 27 bulan karena pembeli membatalkan kargo minyak nabati yang mahal dan menggantinya dengan minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang lebih murah.
Pada perdagangan kematin, Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,6% karena kekhawatiran atas kondisi cuaca kering di Midwest membatasi prospek panen. Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 1,1%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,1%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Pasar Dilanda Aksi Beli Gila-gilaan, Harga CPO Nge-gas
(aum/aum)
Sentimen: negatif (99.9%)