Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
The Fed Sebut Suku Bunga Bakal Naik Lagi, Rupiah Was-Was!
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah pada perdagangan kemarin, Rabu (14/6/2023) terpantau melemah sebesar 0,27% menjadi Rp14.895/US$. Walau begitu, mata uang garuda masih mempertahankan penguatan sebesar 0,60% sejak awal bulan ini.
Pelemahan disinyalir karena ketidakpastian the Fed yang mendorong kekhawatiran pelaku pasar dalam menanti keputusan dalam rapat FOMC semalam.
Pada keputusan the Fed tadi malam sesuai dengan ekspektasi yakni menahan suku bunga pada level 5,0% - 5,25% untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir.
Namun, hal yang mengejutkan pasar adalah the Fed masih memberikan sinyal pengetatan ke depan untuk melunakkan inflasi, mengingat target 2% masih jauh untuk dicapai. Beberapa peserta FOMC bahkan menginginkan dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini.
Hal tersebut menunjukkan potensi pivot terjadi tahun ini sepertinya belum bisa karena tren kenaikan suku bunga the Fed masih akan berlangsung. Dampaknya tentu bisa menjadi tekanan untuk pasar keuangan RI.
Chairman the Fed, Jerome Powell mengatakan The Fed masih perlu waktu untuk melihat sejauh mana dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi AS. Powell juga menegaskan jika keputusan suku bunga ke depan sangat "hidup" dan akan ditentukan oleh perkembangan data ekonomi.
Selain itu, sejumlah data ekonomi China akan rilis pada hari ini seperti penjualan ritel, indeks harga rumah, angka pengangguran, dan data lainnya menjadi penting karena akan memberi gambaran sejauh apa perlambatan ekonomi Tiongkok saat ini. China adalah mitra dagang terbesar Indonesia sehingga perkembangan di sana akan berdampak besar kepada ekonomi Tanah Air.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal pada basis waktu per jam, mata uang garuda masih cenderung dalam tren sideways, posisi penutupan terakhir di Rp14.895/US$ berada di atas garis rata-rata selama 20 jam / Moving Average 20 (MA20).
Posisi tersebut semakin mendekati resistance terdekat yang potensi diuji di Rp14.900/US$ yang didapatkan dari high candle pada 8 Juni 2023 menggunakan horizontal line. Resistance ini bisa menjadi target pelemahan rupiah selanjutnya.
Kendati begitu, kecenderungan harga yang masih dalam tren sideways ketika menyentuh resistance ada potensi berbalik arah juga. Sebagai informasi untuk support terdekat atau potensi penguatan yang bisa diuji di posisi Rp14.880 yang didapatkan dari double MA50 dan MA100.
Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah terhadap dolar AS dalam basis waktu per jam
[-]
-
China-Amerika Beri Kabar Buruk, Semoga Rupiah Kuat!
(tsn/tsn)
Sentimen: netral (84.2%)