Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
Efek The Fed dan China Bikin Rupiah Melemah Lagi
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melawan kekuatan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2023) terpantau dibuka melemah 0,1%, kemudian semakin membengkak menjadi 0,30% ke Rp14.940/US$.
Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar kemungkinan besar tidak puas dengan hasil keputusan the Fed dalam rapat FOMC semalam. Suku bunga memang sesuai ekspektasi ditahan untuk pertama kalinya, tetapi the Fed isyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga dua kali di semester dua tahun ini.
Besarnya dampak besar The Fed inilah yang mesti diwaspadai pasar. "Keputusan The Fed ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara anggota Komite. Keinginan semua orang memang tercapai tapi tidak memberi kepuasan. The Fed memberi keputusan dovish soal suku bunga tetapi stance dan pernyataannya sangat hawkish," tutur ekonom Larry Meyer, dikutip dari Reuters.
Chairman the Fed, Jerome Powell juga mengatakan The Fed masih perlu waktu untuk melihat sejauh mana dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi AS. Powell juga menegaskan jika keputusan suku bunga ke depan sangat "hidup" dan akan ditentukan oleh perkembangan data ekonomi.
Selain itu, sejumlah data ekonomi China rilis pada hari ini seperti penjualan ritel, indeks harga rumah, angka pengangguran, dan data lainnya menjadi penting karena akan memberi gambaran sejauh apa perlambatan ekonomi Tiongkok saat ini. China adalah mitra dagang terbesar Indonesia sehingga perkembangan di sana akan berdampak besar kepada ekonomi Tanah Air.
Terbaru, data penjualan ritel China per Mei 2023 tercatat turun menjadi 12,7% secara tahunan (YoY) dibandingkan bulan sebelumnya di 18,4% YoY dan lebih rendah dari ekspektasi pasar yang proyeksi tumbuh 13,6%. Sementara untuk tingkat pengangguran masih bertahan di 5,2% seperti bulan sebelumnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Duh! China Masih Bakal Jadi Beban Rupiah
(tsn/tsn)
Sentimen: positif (79.5%)