Inspigo Luncurkan Podcast Kupas Bisnis Ala Aviliani Dorong UMKM RI
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
PT Inspigo Inovasi Indonesia berkolaborasi dengan ekonom senior Aviliani meluncurkan podcast bertajuk 'Kupas Bisnis ala Aviliani' season kedua.
Aviliani mengatakan podcast ini diadakan demi mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) RI naik kelas. Menurutnya, UMKM memegang peran penting di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM mencapai 64,19 juta pada 2021. Sejauh ini, UMKM berkontribusi 61,97 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp8,57 triliun.
Meski begitu, Aviliani mengatakan mayoritas UMKM di RI belum naik kelas. Bahkan, sebagian besar pengusaha mikro belum berkembang sampai sekarang.
"Padahal di negara lain peran UMKM cukup besar sebagai global value chain dan menjadi bagian besar devisa negara," kata Aviliani di Jakarta, Rabu (14/9).
Oleh karena itu, Aviliani mengatakan perlu peran dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar UMKM naik kelas. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mendorong kemitraan dengan UMKM.
Dengan podcast ini, pengusaha bisa saling belajar, memotivasi, dan memahami cara berbisnis. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa berkembang.
Kupas Bisnis ala Aviliani season 2 ini terdiri dari lima episode dan sudah bisa didengarkan sejak 5 September 2022 lalu. Dalam season ini, Aviliani mewawancarai lima UMKM yang unik dan memiliki kemampuan yang bisa dipelajari.
"Dari sini harapannya bisa memberi masukan. Kebanyakan tentang bagaimana cara be-partner," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pendiri sekaligus ekonom senior CORE Indonesia Hendri Saparini mengatakan UMKM di Indonesia belum berkembang karena kurang mendapat dukungan dari pemerintah.
Menurutnya, Kementerian Koperasi dan UKM pun belum bisa menjangkau UMKM di daerah. Dengan begitu, pelaku UMKM belum mendapat perhatian secara merata.
"Di kita ini, teman-teman Kementerian Koperasi dan UKM seperti menara gading, di kementerian negara tapi tidak punya kaki tangan di daerah," ujar Hendri.
Ia pun mengingatkan pemerintah harus lebih peka terhadap krisis. Pasalnya, keadaan ekonomi global semakin tak pasti.
Menurutnya, setiap negara sudah melakukan perubahan kebijakan untuk melindungi ekonomi domestik. Ia mengatakan Indonesia pun harus melakukan hal serupa.
Memang, kata Hendri, proyeksi ekonomi RI masih baik-baik saja sampai tahun depan jika dibandingkan dengan negara lain yang mulai tumbang. Namun, bukan berarti pemerintah berdiam diri.
"Sense of crisis-nya harus dimainkan sekarang," tutup Hendri.
[-]
(mrh/aud)[-]
Sentimen: positif (100%)