Sentimen
Negatif (98%)
13 Jun 2023 : 23.06
Tokoh Terkait

Rupiah Melemah Lagi Menanti Inflasi AS & Rapat FOMC

13 Jun 2023 : 23.06 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Rupiah Melemah Lagi Menanti Inflasi AS & Rapat FOMC

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan pada Selasa (13/6/2023), nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,03% menjadi Rp14.865/US$. .

Pelemahan rupiah terjadi karena sikap pelaku pasar yang masih menanti keputusan the Fed dalam rapat FOMC besok, Rabu (14/6/2023). Perlu diketahui, rapat FOMC ini menjadi satu agenda penting diperhatikan karena ada potensi the Fed bisa menahan suku bunga-nya.

Menurut pemeringkat FedWatch, kini probabilitas suku bunga tidak dinaikkan sudah dominan mencapai 70℅. Sedangkan, sisanya masih percaya akan ada kenaikan suku bunga.

-

-

Menunggu hasil pengumuman tersebut membuat pelaku pasar menghadapi masa ketidakpastian yang cenderung membuat sikap dalam investasi jadi lebih hati-hati.

Kendati begitu, apabila suku bunga the Fed berhasil ditahan dalam keputusan pekan ini, tentu akan menjadi katalis positif bagi nilai tukar rupiah emerging market, termasuk Indonesia.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti data inflasi AS per Mei 2023 yang diperkirakan melandai ke 4,1% secara tahunan, dibandingkan bulan sebelumnya di 4,9%. Sementara inflasi inti diperkirakan bisa turun ke 5,3% dibandingkan periode sebelumnya di 5,5%.

Dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, pekan lalu, mengatakan rupiah masih berpotensi menguat, mencapai kisaran Rp 14.800-15.200/US$ untuk tahun ini. Tahun 2024, Rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp 14.600-15.100/US$.

Empat alasan potensi penguatan mata uang rupiah adalah pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, inflasi yang masih terkendali, pembayaran cadangan devisa yang masih rendah, dan imbal hasil SBN dan aset keuangan yang masih menarik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Video: Menguat Lebih Dari 1%, Rupiah Tembus Rp 14.985/USD
(tsn/tsn)

Sentimen: negatif (98.8%)