Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Kab/Kota: Palu
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Bos Blue Bird Ungkap Kondisi Bisnis Taksi, Masih Bisa Ngegas?
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Transportasi publik saat ini terlihat sudah kembali ramai setelah berbagai kebijakan pandemi COVID-19 dilonggarkan. Tak hanya moda transportasi udara seperti pesawat, melainkan juga darat seperti taksi.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Sigit Djokosoetono optimis mobilitas masyarakat menggunakan transportasi publik khususnya taksi akan terus meningkat di 2023. Hal ini melihat dari kegiatan ekonomi yang mulai membaik.
"Kita optimis terus meningkat ya, apalagi ekonomi juga kian membaik. Jadi saya rasa transportasi khususnya taksi bisa terus meningkat di semester II-2023 ini ya," kata Sigit di Kantor Pusat Bluebird, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).
Sejalan dengan komitmen Blue Bird yang ingin mengurangi emisi hingga 50% pada 2030, Blue Bird ingin terus memperbanyak jumlah armada taksi listrik. Saat ini pihaknya sudah menyediakan 125 unit yang tersebar di Jakarta dan Bali.
"Targetnya mau sampai 500 sebenarnya tahun ini, tersebar di Jakarta sampai Bali. Tapi kita masih melakukan pengkajian dan tahap seleksi akhir untuk jenis kendaraan dan kita akan kembangkan lebih besar lagi," ucap Wakil Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono.
Komitmen pengurangan emisi juga dilakukan Bluebird lewat pemasangan pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Kantor Pusat Bluebird, Jakarta Selatan. Sistem panel surya pintar tersebut memiliki daya sebesar 215,6 kilowatt peak (kWp) yang diproyeksikan dapat mereduksi lebih dari 2.000 ton emisi karbon per tahun.
"Apakah kita berinisiatif untuk memperbanyak (pemasangan PLTS)? Iya, tentunya tergantung PLN dan kontraktor yang membangun. Restu dari Kementerian ESDM sudah pasti ketuk palu sebanyak mungkin," ujar Adrianto.
Misi pengurangan emisi karbon oleh Bluebird sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kebijakan Energi Nasional tahun 2019 yang menargetkan campuran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025.
(aid/rrd)
Sentimen: positif (87.7%)