Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Hyundai, Genesis
Kab/Kota: Seoul, Tokyo
Tokoh Terkait
Ketua Kadin Sebut ASEAN-BAC Perkuat Peluang Investasi Jepang & Korsel
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyatakan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN-BAC 2023 merupakan peluang yang baik untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan Jepang dan Korea Selatan. Diketahui, Arsjad bersama dengan tim delegasi telah menyelesaikan rangkaian kegiatan Roadshow ASEAN-BAC di Tokyo pada 3-6 Juni dan Seoul pada 7-9 Juni.
"Tahun ini merupakan perayaan setengah abad kerja sama antara ASEAN-Jepang. Selain itu, tahun 2023 juga menandai kepemimpinan Jepang di G7 dan Indonesia sebagai Ketua ASEAN-BAC. Hal ini memberikan peluang sangat baik bagi ASEAN-BAC untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan Jepang," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).
Sebelum melaksanakan roadshow di Jepang dan Korea Selatan, Arsjad telah menggelar roadshow di sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, dan Inggris.
Ketua Umum Kadin Indonesia ini pun membenarkan roadshow di Jepang merupakan bagian agenda dari delegasi ASEAN-BAC untuk mempromosikan kerja sama antara Asia Zero Emission Community (AZEC) dan ASEAN Net Zero Hub. Tujuan kerja sama tersebut adalah untuk menciptakan koordinasi antara negara-negara Asia Tenggara dalam mencapai target emisi nol bersih atau target emisi net nol pada 2060 sebagai upaya menghadapi dampak perubahan iklim.
Diketahui, Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah di dunia yang paling rentan dengan imbas negatif perubahan iklim. Dampak terburuk dari perubahan iklim di Asia Tenggara berpotensi mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan ekstrem.
Selama melangsungkan Roadshow ASEAN-BAC di Tokyo, Arsjad telah menandatangani tiga nota kesepahaman dengan (MoU) dengan Ketua Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO), Norihiko Ishiguro. Ketiga MoU yang disepakati tersebut mencakup penyelenggaraan ASEAN-Japan Young Business Leaders Summit, ASEAN-Japan Generation Z Business Leaders Summit, serta ASEAN-Japan Co-Creation Fast Track Initiative untuk mempercepat inovasi terbuka global bagi perusahaan start-up Jepang.
Selanjutnya, Arsjad juga menawarkan berbagai peluang investasi di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, dan Mega Proyek Pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam rangkaian Roadshow ASEAN-BAC di Seoul, Korea Selatan. Ia menyatakan Indonesia merupakan satu-satunya negara di antara negara-negara ASEAN lainnya yang mempunyai strategi kemitraan khusus dengan Korea Selatan.
Hubungan kemitraan khusus ini membuka jalan menuju kesepakatan menciptakan kendaraan listrik (Electronic Vehicle) dan ekosistem baterai. Peran pengembangan ekosistem kendaraan listrik mempercepat transisi transportasi berkelanjutan di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Arsjad menyampaikan apresiasi serta dukungan kuat terhadap Pemerintah Korea Selatan dalam upaya menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan peluncuran kendaraan listrik edisi terbatas IONIQ 5 pada Maret 2022. Saat ini, Hyundai juga tengah membangun pabrik sistem baterai baru khusus EV, Hyundai Mobis, yang ditargetkan akan selesai pada paruh pertama 2024.
"Hyundai Group telah menginvestasikan US$ 60 juta untuk membangun pabrik sebagai tumpuan bisnis Hyundai Mobis yang fokus di pasar ASEAN. Hyundai sangat bangga dengan ditunjuknya kendaraan listrik Genesis G80 dan IONIQ 5 oleh Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan dinas pada KTT G20 di Bali, tahun 2022," tutur Arsjad.
Di Indonesia, pengembangan ekosistem teknologi berkelanjutan juga dilakukan oleh PT Indika Energy Tbk, Grup Bakrie, dan Grup Mayora. Menurut Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berperan penting untuk mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan di Indonesia.
"Transformasi ke kendaraan listrik juga perlu diimbangi dengan peningkatan investasi, untuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik. Hal ini merupakan bagian dari misi Indika Energy dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia," ucap Azis.
Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega mengungkapkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ada di kisaran angka 80% dari Korea Selatan dan total kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya sekitar 30% dari Korea Selatan.
"Ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2% dari total populasi. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih cukup besar," ujar Bernardino.
(fhs/ega)Sentimen: positif (99.6%)