IHSG Masih Fluktuatif, Jual-Beli Saham Jangka Pendek Saja Dulu
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10,63 poin atau 0,15 persen ke level 7.242 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp995,73 miliar.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat sebanyak empat kali dan melemah sekali. Secara total, performa indeks saham menguat 0,91 persen.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menyebut kapitalisasi pasar bursa naik 0,89 persen, yaitu dari Rp9.378,890 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp9.462,813 triliun.
Rata-rata frekuensi harian bursa juga meningkat 15,64 persen dari 1,25 juta menjadi 1,45 juta transaksi. Hal yang sama terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang naik 19,11 persen dari 29,490 miliar saham menjadi 35,125 miliar saham
"Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga meningkat 5,38 persen menjadi Rp15,284 triliun dari Rp14,504 triliun pada penutupan pekan sebelumnya," kata Yulianto seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (9/9).
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi selama sepekan ke depan IHSG terkoreksi di rentang support 7.166 dan resistance 7.300.
Pelemahan disebabkan sentimen global yang cenderung memberatkan, seperti kemungkinan bank sentral AS The Fed menaikkan suku bunga. Lalu, kenaikan suku bunga bank sentral Eropa (ECB) sebesar 75 bps.
"Meskipun masih sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar, namun tampaknya hal-hal tersebut di atas menandakan era suku bunga rendah sudah berakhir dan hal tersebut menjadi kabar yang kurang baik bagi pasar modal," ungkap Herditya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (11/9).
Oleh karena itu, Herditya menyarankan investor melakukan trading atau transaksi jual beli dalam jangka pendek, mengingat IHSG masih cenderung fluktuatif dan pergerakannya belum mampu menembus area resistance di 7287 dan 7355.
Adapun, saham yang disarankan adalah dari sektor energi dan properti. Pertama, PT Delta Dunia Makmur Tbk atau DOID yang menguat 3,40 persen ke posisi 426 pada penutupan minggu lalu. Untuk jangka panjang, Herditya memprediksi DOID dapat menyentuh posisi 440 hingga 480.
Kedua, Herditya juga merekomendasikan PT Harum Energy Tbk atau HRUM yang menguat 3,39 persen ke posisi 1.830 pada minggu lalu. Dia memprediksi HRUM dapat menyentuh posisi 2.100 hingga 2.300.
Ketiga, dari sektor properti adalah Alam Sutera Realty Tbk atau ASRI yang ditutup stagnan di posisi 183. Ia memprediksi ASRI dapat menyentuh posisi 194 hingga 200.
Terakhir, ia merekomendasikan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) yang ditutup stagnan di posisi 174.
Ia memperkirakan saham emiten ini bisa menyentuh posisi 180 hingga 190.
Emiten Keuangan dan Energi Bisa Dilirik BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: netral (99.2%)