Sentimen
Positif (98%)
9 Jun 2023 : 19.43
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Bekasi

Kasus: covid-19

10 Emiten Ini Absen Bagi Dividen, Berikut Alasannya

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

9 Jun 2023 : 19.43
10 Emiten Ini Absen Bagi Dividen, Berikut Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah musim dividen yang masih berlanjut malah ada sejumlah emiten yang tidak membagikan dividen untuk tahun tahun 2022. Alasan beragam mulai dari ekspansi hingga menjaga kas karena menderita kerugian.

Hingga Juni ini tercatat ada 10 emiten yang memutuskan tidak bagi dividen antara lain, PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY), PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC).

Selanjutnya ada, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Bersama Zatta Jaya (ZATA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) dan PT GTS Internasional (GTSI).

-

-

Menelisik dari satu per persatu alasan emiten tersebut tidak bisa membagikan tahun ini sebagai berikut :

1. VTNY

Emiten teknologi, VTNY diketahui absen membagikan dividen tahun ini, menurut Direktur, Damar Raditya alasannya karena sekitar Rp500 juta dari laba bersih tahun buku 2022 akan dialokasikan sebagai reserve fund alias dana cadangan, sementara sisanya untuk keperluan modal kerja.

"Untuk tahun ini kami punya kewajiban untuk reserve fund sehingga kami mengalokasikan Rp500 juta untuk itu, Sisanya Rp700 juta untuk keperluan modal kerja" Ungkap Damar dalam konferensi pers, Selasa (6/6/2023)

Damar melanjutkan, tahun 2023 VTNY akan fokus pada pembenahan fundamental agar bisa mencetak kinerja yang lebih baik sehingga bisa membagikan dividen di masa mendatang bagi para pemegang saham.

Kendati tidak bagi dividen, harga saham VTNY pada hari ini, Kamis (8/6/2023) hingga pukul 10.35 WIB berhasil melesat +19,81% secara harian menjadi Rp254/saham.

2. DEWI

Selanjutnya ada emiten perunggasan yaitu DEWI yang juga absen bagi dividen tahun ini. Alasannya karena perusahaan memilih fokus untuk ekspansi bisnis di 2023.

Menurut Direktur Utama DEWI, Aditiya Fajar Junis mengatakan "tahun ini masih akan kejar ekspansi sehingga Dewi Shri Farmindo masih akan fokus pengembangan" Ungkap dia. dalam paparan publik, Rabu (7/6/2023)

Aditiya juga menambahkan untuk mencapai target pendapatan, DEWI akan melakukan akuisisi lahan seluas 1 - 2 hektare untuk pembangunan fasilitas peternakan guna memaksimalkan produksi ayam.

3. RMBA

Melansir dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), RMBA memutuskan absen membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2022.

Padahal, laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk melesat hingga 11.839% secara tahunan (YoY) menjadi Rp952,40 miliar di sepanjang 2022. Sayangnya, untuk pendapatan tercatat turun 19,64% YoY menjadi Rp6,75 triliun.

Kami menilai penurunan pendapatan menjadi satu alasan RMBA tidak membagi dividen agar posisi kas tetap terjaga dan bisa menjadi dana cadangan untuk menghadapi tantangan-tantangan seperti kenaikan cukai dan dampak Covid-19.

Selain itu, manajemen juga mengungkapkan akan terus memperkuat posisi RMA sebagai pusat ekspor di BAT group dan berkomitmen terus mendukung program pemerintah di berbagai bidang.

4. BSDE

BSDE juga diketahui kembali absen bagi dividen, hal ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu karena berbagai faktor. Ketika masa pandemi lalu, manajemen menyatakan tantangan perusahaan properti meningkat sehingga dibutuhkan kas yang tetap terjaga untuk tetap bertahan.

Pada tahun ini tantangan juga masih ada dari tahun politik yang sudah mulai, manajemen menyatakan ketersediaan dana menjadi faktor pembagian dividen, namun kebutuhan capex perseroan untuk pengembangan menjadi lebih diprioritaskan.

Kendati begitu, kinerja BSDE tetap positif pada sepanjang 2022 berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp2,43 triliun, melonjak 80,42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

5. RANC

Selanjutnya ada RANC yang diketahui tidak bisa membagikan dividen tahun ini karena perusahaan belum mencetak laba bersih pada sepanjang 2022. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih fokus pada efisiensi biaya operasional dengan menutup beberapa toko yang dianggap tidak produksi.

Hal tersebut disampaikan dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada Selasa lalu (6/6/2023).

6. META

Perusahaan tol Grup Salim, META juga diketahui absen bagi dividen dengan alasan dana akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Direktur utama META Muhammad Ramdani Basri mengatakan dalam RUPS, Rabu (24/5/2023) laba tahun buku 2022 akan digunakan untuk pengerjaan proyek-proyek yang akan datang.

7. ZATA

Emiten produk muslimah, ZATA memutuskan tidak menebar dividen tahun ini karena laba bersih senilai Rp1 miliar pada sepanjang 2022 akan digunakan untuk dana cadangan, sementara sisa laba bersih Rp4,76 miliar akan digunakan sebagai modal kerja. Keputusan tersebut ditetapkan dalam RUPST, Kamis (25/5/2023).

8. CPIN

Emiten perunggasan lainnya yakni CPIN juga diketahui absen bagi dividen tahun buku 2022. Hal ini karena ada penurunan kinerja laba yang turun 19,03% secara tahunan menjadi Rp2,94 triliun. Alhasil seluruh laba akan digunakan sebagai cadangan untuk menjaga kas tetap positif.

9. BEST

Pasca melaksanakan RUPS pada bulan lalu (30/5/2023), BEST memutuskan absen bagi dividen karena digunakan untuk menambah modal kerja dan akan dicatatkan sebagai laba yang ditahan

Dalam paparan publik, Head of Investor Relations BEST mengungkapkan penggunaan laba bersih seluruhnya dimasukan dan dibukukan sebagai laba ditahan hanya untuk menambah modal kerja perusahaan dengan mempertimbangkan pengembangan usaha perusahaan.

10. GTSI

Emiten distribusi gas alam cair milik Tommy Soeharto juga absen bagi dividen, melansir dari RUPST yang digelar Selasa (6/6/2023) menyatakan alasannya karena saldo perseroan masih negatif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesehatan perusahaan masih memerlukan waktu dua hingga tiga tahun ke depan untuk bisa bagi dividen.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Godaan Dividend Yield UNTR-ASII Bikin Ngiler, Mau Coba?
(tsn)

Sentimen: positif (98.5%)