Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
Eropa Dilanda Petaka Resesi, AS Memburuk! Rupiah Perkasa!
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan hari ini, Jumat (9/6/2023) mata uang Garuda dibuka menguat 0,30% menjadi Rp14.845/US$. Perekonomian AS yang terlihat memburuk dan resesi yang melanda Eropa membuat rupiah perkasa.
Penguatan rupiah terdorong data baru Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Kamis lalu (8/6/2023), menunjukkan klaim pengangguran awal mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021 mencapai 261.000, artinya ada potensi pelemahan pasar tenaga kerja. Kenaikan juga meningkatkan harapan bahwa Fed akan menghentikan kampanye kenaikan suku bunga pada pertemuan minggu depan.
Namun, jeda yang kemungkinan bakal diambil The Fed belum tentu mengakhiri kampanye kenaikan suku bunganya. Terlebih, keputusan Bank of Canada untuk melanjutkan menaikkan suku bunga setelah jeda awal pekan ini dapat "menambah warna pada keputusan Fed."
Berdasarkan CME FedWatch Tool, Pasar menilai peluang sekitar 72% bahwa Fed mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan pertengahan bulan ini. Selain itu resesi Eropa juga menjadi perhatian. Pergerakan bursa saham Eropa yang bervariasi pada perdagangan Kamis waktu setempat menjadi indikasi pelaku pasar tidak merespon negatif resesi tersebut. Artinya, rupiah tidak akan mendapat sentimen negatif dari resesi Eropa, dan peluang penguatan cukup besar.
Dari dalam negeri, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa terdapat empat alasan potensi penguatan mata uang rupiah yaitu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, inflasi yang masih terkendali, pembayaran cadangan devisa yang masih rendah, dan imbal hasil SBN dan aset keuangan yang masih menarik.
Poin-poin tersebut mendorong potensi aliran modal asing tidak hanya datang dari penanaman modal asing, tetapi dana asing juga berpotensi masuk melalui investasi dalam aset keuangan.
Berdasarkan hal tersebut, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.800-15.200/US$ untuk tahun ini. Tahun 2024, Rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp 14.600-15.100/US$.
[-]
-
Terus Menguat, Rupiah Sukses Tembus ke Bawah Rp 15.000/USD
(tsn/tsn)
Sentimen: negatif (98.3%)