Sentimen
Negatif (61%)
8 Jun 2023 : 18.00
Tokoh Terkait

XL Axiata Ogah Disebut Operator Jawa, Fokus Bangun Jaringan di Sumatera hingga Kalimantan

8 Jun 2023 : 18.00 Views 10

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Tekno

XL Axiata Ogah Disebut Operator Jawa, Fokus Bangun Jaringan di Sumatera hingga Kalimantan

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata tak mau disebut sebagai operator yang hanya memfokuskan perluasan dan pembangunan jaringan di Pulau Jawa. Untuk itulah, sejak 2018 dan 2019, perusahaan mulai fokus membangun jaringan di luar Jawa, termasuk di antaranya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Diungkapkan oleh Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa, sejak 2018 perusahaan mengembangkan jaringan di Kalimantan dan wilayah lainnya.

"Kini, 53 persen jaringan di Jawa dan 47 jaringan di luar Jawa, berimbang. Semoga akhir tahun bisa 50:50 kekuatan network-nya," kata Gede, ditemui di Kompleks Ibu Kota Negara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023).

Gede mengatakan, sejauh ini ketika membangun jaringan di luar pulau Jawa, panjang fiber optic di non Jawa 30 persen lebih panjang dibandingkan dengan di pulau Jawa. Menurutnya, hal ini terjadi karena jarak antar site lebih jauh dan wilayah yang lebih luas.

Ia pun mengungkap salah satu tantangan pengembangan jaringan seluler di luar pulau Jawa adalah melihat kepadatan penduduknya.

"Satu tantangan pengembangan jaringan seluler sangat melihat kepadatan penduduk. Semakin padat penduduknya, jaraknya dekat-dekat, semakin mudah dibangun jaringan dan profit bagi site," kata Gede.

Gede menjelaskan, dalam membangun jaringan seluler di luar Jawa, pihaknya harus membuat perhitungan terpisah. Hal ini karena, ketika jarak antarpenduduk makin jauh, site yang dibangun pun tidak berdekatan.

"Otomatis, effort membangun jaringan di luar pulau Jawa itu jauh lebih besar dibandingkan dengan membangun jaringan di wilayah pulau Jawa," tutur dia.

Namun menurutnya sejalan dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang mengarah ke digital, daya beli masyarakat di luar pulau Jawa, terutama di Kalimantan dan Sulawesi Selatan itu terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sentimen: negatif (61.5%)