Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Mitsubishi
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Mesin Baru Mitsubishi Triton Belum Euro 4
CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif
Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) telah menentukan mesin baru Triton 2019 tetap mengacu pada regulasi Euro 2 meski sekitar dua tahun lagi Indonesia bakal menerapkan Euro 4 buat mesin diesel.
Triton kini menggunakan mesin 4N15 MIVEC 2.400 cc yang menggantikan mesin lama 4D56 2.500 cc. Di Indonesia, mesin 4N15 pertama kali dipakai Pajero Sport yang meluncur pada Januari 2016.
Koichi Namiki, Program Director Mitsubishi Motors Corporation, menjelaskan, Triton 2019 yang dijual di Indonesia disesuaikan sertifikasi Euro 2. Walau begitu dia menyebut, mesin MIVEC pada dasarnya juga bisa disesuaikan ke batas regulasi emisi sampai Euro 6.
"Tapi sebenarnya mobil ini diekspor ke 150 negara, antara lain di Eropa. Mereka sudah mengaplikasikan Euro 6. Jadi kendaraannya siap, tapi kami cocokkan dengan regulasi masing-masing negara," ucap Namiki, saat pengenalan Triton 2019 di Jakarta, Selasa (2/7).
Indonesia akan memberlakukan batas emisi Euro 4 pada setiap mobil diesel yang dijual di dalam negeri mulai 7 April 2022 sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017. Aturan untuk mesin diesel ini lebih lambat dari mesin bensin yang sudah diterapkan sejak 7 Oktober 2018.
Diuji di Indonesia
Mitsubisi Motors Corporation memahami Triton kuat di pasar pikap medium 4WD di Indonesia dengan memegang pangsa pasar 63 persen pada semester 1 2019. Kebanyakan pembelinya berasal dari kalangan fleet yang punya latar belakang usaha pertambangan, perkebunan, dan logistik.
Namiki menjelaskan Indonesia merupakan salah satu lokasi pengetesan pengembangan Triton 2019. Dia menyebut tes ketahanan transfer sistem 4WD sepanjang 100 ribu km telah dilakukan di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
7 Bulan Setelah Thailand
Desain baru Triton pertama kali diperkenalkan di Bangkok, Thailand, pada November 2018, lantas disusul Indonesia tujuh bulan kemudian. Naoya Nakamura, Presiden Direktur MMKSI, mengatakan, salah satu alasan peluncuran membutuhkan waktu cukup lama sebab permintaan model lama masih cukup tinggi di dalam negeri.
"Memang lebih baik meluncurkan secepatnya, tetapi banyak konsumen di Indonesia sangat cinta sekali sama model sebelumnya. Kami menerima banyak sekali pesanan dari konsumen dan mereka juga sudah simpan banyak suku cadang," ucap Nakamura. (fea/fea)
Sentimen: negatif (84.2%)