Sentimen
Netral (47%)
7 Jun 2023 : 11.50
Informasi Tambahan

Kasus: HAM, korupsi

Partai Terkait

Denny Indrayana Sebut Suharso Dicopot dari Ketum PPP Sebab Bertemu Anies Baswedan

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

7 Jun 2023 : 11.50
Denny Indrayana Sebut Suharso Dicopot dari Ketum PPP Sebab Bertemu Anies Baswedan

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengulas momen pencopotan Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum (Ketum) PPP. Hal itu disebutnya terjadi lantaran menampilkan arah dukungan ke Anies Baswedan maju Pilpres 2024.

Menurut Denny, Jokowi menggunakan kekuasaan dan sistem hukum untuk menekan pimpinan partai politik, dalam menentukan arah koalisi dan pasangan capres-cawapres menuju Pilpres 2024.

“Suharso Monoarfa misalnya diberhentikan sebagai Ketua Umum partai. Ketika saya bertanya kepada seorang kader utama PPP, kenapa Suharso dicopot, sang kader menjawab, ada beberapa masalah, tetapi yang utama karena ‘empat kali bertemu Anies Baswedan’,” tutur Denny dalam surat terbuka yang diunggah di akun Twitter pribadinya, Rabu (7/6/2023).

“Ketika Soetrisno Bachir menanyakan, kenapa PPP tidak mendukung Anies Baswedan padahal mayoritas pemilihnya menghendaki demikian, dan akibatnya PPP bisa saja hilang di DPR pasca Pemilu 2024. Arsul Sani menjawab, 'PPP mungkin hilang di 2024 jika tidak mendukung Anies, tetapi itu masih mungkin. Sebaliknya, jika mendukung Anies sekarang, dapat dipastikan PPP akan hilang sekarang juga,’ karena bertentangan dengan kehendak penguasa,” sambungnya.

Selain itu, berbekal penguasaannya terhadap Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru saja diperpanjang masa jabatannya oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Jokowi disebutnya mengarahkan penanganan kasus.

“Kasus mana yang dijalankan, dan kasus mana yang dihentikan, termasuk oleh kejaksaan dan kepolisian,” jelas dia.

Heboh cuitan Denny Indrayana terkait putusan MK mengenai sistem yang diberlakukan pada Pemilu 2024, Menko Polhukam Mahfud MD: ini sudah termasuk pembocoran rahasia negara.

Sentimen: netral (47.1%)