Ini Sosok Bos Alfamart yang Pekerjakan Difabel Sejak Bertahun-tahun
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Pegawai Alfamart sempat viral di media sosial beberapa waktu terakhir. Hal yang bikin viral adalah video tentang pegawai disabilitas yang tampak semangat bekerja di Alfamart hingga membuat netizen terinspirasi.
Akun Twitter @kgblgnunfaedh mengunggah foto dengan caption 'Terharu! Seorang pekerja disabilitas di sebuah mini market terlihat begitu ceria saat bekerja'. Unggahan tersebut diikuti sebuah video yang menampilkan seorang pria berseragam merah khas Alfamart tersebut tengah menyapu teras depan toko dengan senyum ceria dan semangat.
Pria tersebut merupakan Sandi Nur Rohmat, pegawai Alfamart sekaligus creator disabilitas yang punya lebih dari 10 ribu pengikut di TikToknya. Ia kerap membagikan kesehariannya sebagai pegawai Alfamart melalui akun media sosialnya tersebut.
Potret semangat Sandi pun diunggah oleh akun Instagram @info_uniik yang menampilkan kumpulan video Sandi bekerja sebagai asisten kepala toko di salah satu Alfamart wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Pria yang sudah menjadi pegawai Alfamart sejak 2019 ini tampak mengecek dan membereskan stok barang, melayani pelanggan, dan berkoordinasi dengan para pegawai lainnya di cabang tempatnya bekerja.
Pihak manajemen sendiri menyebut sudah mulai aktif memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bergabung menjadi karyawan sejak tahun 2016. Upaya Alfamart mendorong inklusivitas ini dihadirkan melalui program Alfabillity. Program ini juga menjadi bentuk dukungan dan implementasi Alfamart atas UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Perlu diketahui bahwa Alfamart sendiri merupakan salah satu perusahaan jaringan ritel terbesar di Indonesia. Adapun perusahaan ini sejatinya didirikan oleh salah seorang konglomerat, Djoko Susanto.
Meski demikian, Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk itu kini berada di bawah pengawasan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris.
Nama Djoko Susanto sendiri masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Forbes mencatat harta kekayaannya mencapai US$ 4,1 miliar setara Rp 60 triliun (kurs Rp 14.765). Hartanya ini tak ia dapat dengan mudah begitu saja.
Djoko merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara. Di balik kesuksesannya sebagai bos ritel Alfamart, ia hanya mengenyam pendidikan dasar saja karena memilih menjaga kios keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta.
Pada umur 17 tahun, Djoko mulai mengelola warung-warung makanan. Dia juga menjajakan rokok dan membuka beberapa warung kelontongan lagi. Usaha dalam bisnis kelontong berjalan baik, hingga sukses membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.
Namun apa daya usahanya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Pada 1976 musibah kebakaran membuat kios Djoko di wilayah pasar Arjuna terbakar, hingga modal 80-90% miliknya habis begitu saja.
Pengalaman itu lantas tidak menghentikan langkah Djoko, ia mulai bangkit dari keterpurukan di waktu yang relatif singkat. Hingga usaha balik seperti keadaan awal dan mengembangkan inovasi lain yaitu, dengan berjualan rokok. Menurutnya kala itu rokok menjadi barang yang selalu laku dan banyak peminatnya.
Keberhasilan Djoko merangkul banyak pelanggan menarik perhatian Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di tanah air kala itu. Mereka bertemu tahun 1980 dan 5 tahun kemudian mereka sepakat untuk bekerja sama. Akhirnya 15 kios rokok berhasil dibuka di Jakarta.
Kesuksesannya membuka beberapa jaringan warung ini menarik perhatian taipan pengusaha rokok Putera Sampoerna.
Keduanya akhirnya bekerja sama membuka beberapa toko dan supermarket. Ketika Putera Sampoerna menjual bisnis rokoknya ke Philip Morris, Djoko fokus mengembangkan bisnis ritelnya, Alfamart.
(fdl/fdl)
Sentimen: positif (100%)