Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Tokoh Terkait
Harga Bawang Putih Makin Mahal, Pasokan Aman?
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Pasokan bawang putih untuk kebutuhan dalam negeri disebut masih mencukupi. Meskipun belakangan ini harganya terus mengalami kenaikan.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan hal ini karena pemerintah telah mengeluarkan izin impor bawang putih sebanyak 176.000 ton. Realisasi impor yang sudah masuk sebanyak 137.000 ton dari China.
"Persetujuan impor dari Menteri Perdagangan sudah keluar 176.000 ton, realisasinya 137.000 ton. Yang dikerjakan hari ini iya dari China (impor bawang putih)," katanya kepada detikcom, ditulis, Senin (6/6/2023).
Adapun kebutuhan dalam negeri setiap bulannya sebanyak 55.000 ton. Dengan izin impor tersebut, Arief mengatakan kebutuhan bawang putih dalam negeri masih tercukupi.
"Tercukupi tetapi tipis, kalau nggak tercukupi hari ini nggak ada itu bawang putih," jelasnya. Dia menyebutkan untuk izin impor bawang putih ini telah diatur jangka waktunya.
"Kalau terlalu cepat harga bawang putih ini akan jatuh, kita jangan terlalu cepat impor, satu lagi jangan terlalu lama harganya tinggi," ungkapnya.
Sebelumnya, Arief mengungkap kenaikan itu terjadi karena harga bawang putih di China naik. Hal ini berdampak pada harga di dalam negeri, pasalnya bawang putih dari China pasokannya dipenuhi oleh China.
"Untuk itu, kondisi harga komoditas tersebut di dalam negeri tidak terlepas dari pengaruh harga internasional atau di negara asal. Seperti diketahui sebelumnya, harga bawang putih di China berada di atas US$ 1.300 per Ton, hal tersebut yang turut menyebabkan harga di dalam negeri terkerek naik," katanya.
Berdasarkan data hargapangan.id per 5 Juni 2023 harga bawang putih ukuran sedang tercatat Rp 37.700 per kg atau naik 1,48% (Rp 550) secara rata-rata di semua provinsi.
Kemudian di Jawa Timur harga bawang putih tercatat Rp 32.900, Jawa Tengah Rp 34.250, Aceh Rp 34.750, DI Yogyakarta Rp 36.000, Sulawesi Selatan Rp 37.000, Bengkulu Rp 39.900 dan Papua Rp 45.150.
(ada/kil)Sentimen: positif (76.2%)