Sentimen
Positif (95%)
2 Jun 2023 : 08.30
Tokoh Terkait
Djoko Setijowarno

Djoko Setijowarno

Menanti Pembangunan LRT di Pulau Dewata

2 Jun 2023 : 08.30 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Menanti Pembangunan LRT di Pulau Dewata
Jakarta -

Pulau Bali bakal memiliki moda transportasi umum baru. Rencananya bakal ada pembangunan proyek kereta ringan alias LRT di Pulau Dewata.

Wacana ini nampak nyata, apalagi setelah pihak Korea Selatan mempersiapkan kajian studi kelayakan atau feasibility study. Kajian itu menjadi salah satu persiapan untuk menentukan jalannya proyek pembangunan LRT Bali.

Perlu diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja melakukan pertemuan dengan pihak Korean National Railway (KNR) dan Korea Overseas Infrastructure & Urban Development Cooperation (KIND). Dalam pertemuan itu, pembahasan soal pembangunan LRT Bali menjadi salah satu topik utama pembicaraan.

-

-

Budi Karya mengatakan studi kelayakan LRT Bali akan didanai oleh skema bantuan Official Development Assistance atau ODA. Sementara itu, konstruksi LRT Bali akan dibiayai lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Studi kelayakan atau FS ini nantinya akan didanai melalui skema bantuan atau Official Development Assistance dari Korsel. Sementara untuk pendanaan konstruksinya akan dilakukan melalui skema KPBU," sebut Budi Karya dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/6/2023).

Belakangan ini, rencana pembangunan LRT di Bali kembali mencuat. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan rencana pengembangan transportasi LRT sudah dibahas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas.

Terakhir, pihak Pemprov yang sudah bekerja sama dengan pihak Korea Selatan sudah melakukan pre feasibility study atau analisis kelayakan proyek. Dari hasil studi itu, LRT Bali disebut butuh biaya pembangunan mencapai Rp 10 triliun.

"Yang jelas, dari hasil yang keluar perkiraan itu anggaran Rp 10 triliun, untuk pembiayaan infrastruktur dan prasarananya," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta.

Biaya Rp 10 T Cukup?

Menurut Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno untuk membangun sebuah jalur LRT, ada kemungkinan butuh uang sekitar Rp 50-500 miliar per kilometer. Untuk jalur at grade atau di darat butuh Rp 50 miliar, bila bentuknya elevated atau melayang maka per kilometernya butuh Rp 500 miliar atau 10 kali lipatnya.

"Kalau at grade itu sekitar Rp 50 miliar per kilometer, kalau elevated ya 10 kali lipatnya," kata Djoko ketika dihubungi detikcom.

Artinya bila dihitung-hitung dengan kemungkinan terbesar LRT Bali menggunakan jalur elevated maka uang Rp 10 triliun yang diprediksi dibutuhkan untuk membangun LRT akan mampu membangun jalur sepanjang 20 kilometer.

Namun itu baru jalurnya saja atau sisi prasarana layanan LRT Bali. Itu sudah termasuk rel, tiang beton, sinyal kereta, dan prasarana lainnya.

Sementara itu, untuk sarananya sendiri Djoko mengatakan diperkirakan harga satu rangkaian kereta LRT sekitar Rp 200 miliaran. Itu adalah spesifikasi kereta LRT produksi dalam negeri PT INKA.

"Ya kalau Rp 10 triliun cukup sih, mungkin belasan kilometer dengan 1 atau 2 kereta," sebut Djoko.

Namun rencana pembangunan LRT di Bali juga memiliki tantangan tersendiri. Baca di halaman berikutnya.

Sentimen: positif (95.5%)