Investor Korsel tertarik bisnis tambak udang di Bengkulu
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerima kunjungan investor asal Korea Selatan yang dipimpin Kim Soo-Iil selaku CEO Busan Indonesia Center (BIC). (ANTARA/HO-Media Center Provinsi Bengkulu)
Elshinta.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan investor Korea Selatan tertarik untuk berinvestasi di provinsi berjuluk Bumi Raflesia itu di bidang bisnis tambak udang.
"Kemungkinan menjajaki ekspor hasil laut Bengkulu seperti udang tambak, hingga hasil perikanan laut, maupun yang sudah dalam bentuk olahan makanan," kata Gubernur Rohidin Mersyah di Bengkulu, Kamis.
Menurut Rohidin para investor tersebut menyatakan ketertarikan mereka setelah melihat langsung potensi investasi di Provinsi Bengkulu ketika berkunjung pada Rabu 31 Mei 2023.
Para investor tertarik mengembangkan bisnis tambak udang dan potensi laut lainnya mengingat tingginya permintaan komoditas udang dan hasil laut lain di Korea Selatan.
Sementara, Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang memiliki pesisir pantai sepanjang 575 kilometer, ditambah daerah itu langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Sehingga, kekayaan laut Bengkulu menjanjikan untuk diolah.
Selain tambak udang dan perikanan laut, para investor juga melirik potensi pengembangan bisnis lapangan golf, perhotelan, pariwisata hingga kosmetik.
"Ini pertemuan pertama, paling tidak kita bisa lebih terbuka dengan apa yang dimiliki provinsi Bengkulu. Termasuk infrastruktur pendukung seperti akses konektivitas yang perlu dikembangkan sehingga minat investor tersebut betul-betul bisa terealisasi dalam bentuk investasi di Bengkulu," ujarnya.
Beberapa investor hadir langsung ke Bengkulu dipimpin Kim Soo-Iil selaku CEO Busan Indonesia Center (BIC). Para investor langsung melihat sejumlah titik potensi bisnis di Bengkulu.
"Lapangan golf Bengkulu memiliki potensi yang mungkin dikembangkan lebih baik. Ini untuk menarik minat orang Korea selatan yang hobi bermain golf, adapun potensi dari perikanan dan tambak udang karena di Korsel kebutuhan udang masih sangat tinggi," ujar Kim Soo-Iil.
Sentimen: positif (95.5%)