Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, New York
Kasus: pengangguran, zona merah
Tokoh Terkait
Investor Wait and See, Wall Street Berakhir 'Berdarah-darah'
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga Indeks utama Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (31/6/2023). Investor tengah memasang mode wait and see terkait RUU yang akan menaikkan plafon utang dan memotong pengeluaran pemerintah dan kebijakan The Fed ke depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,41% ke posisi 32.908,27 sementara S&P 500 jatuh 0,61% ke 4.197,83, dan Nasdaq Composite juga mengalami koreksi dengan perlemahan 0,63% le 12.935,29.
Berdarah-darahnya perdagangan dipicu oleh sentomen negatif yang tiada akhirnya bagi bursa sama Amerika Serikat (AS). Tentu saja ini datang dari mode wait and see terkait RUU plafon utang serta arah suku bunga ke depan yang turut membeban pasar.
"Kami terkesan dengan ketahanan pasar ini sejak level terendah Maret, menyerap serangan sentimen negatif dan berita utama yang tiada henti," kata Craig Johnson, kepala teknisi pasar di Piper Sandler dikutip dari CNBC International.
Investor mengamati dengan cermat RUU yang akan menaikkan plafon utang dan memotong pengeluaran pemerintah. Langkah itu melewati rintangan prosedural utama di DPR pada hari Rabu, membuka jalannya ke pemungutan suara terakhir nanti malam waktu New York.
Untuk diketahui, kongres sedang terburu-buru untuk menyetujui tindakan tersebut sejak Senin, tanggal paling awal AS berisiko gagal bayar.
"Sementara kesepakatan di Washington bisa menjadi katalisator untuk breakout, kondisi overbought di sektor teknologi dan ruang kapitalisasi besar ... bisa membuat rintangan tinggi bagi pasar untuk dibersihkan dalam jangka pendek, terutama tanpa partisipasi yang lebih luas," kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.
Di luar pertempuran plafon utang, investor juga memasang mode wait and see terkait kebijakan The Fed, 13-14 Juni sebagai katalis pasar lain yang memungkinkan.
Apalagi, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan bahwa dia cenderung melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang. Namun, dia menambahkan bahwa laporan penggajian pada Jumat mungkin dapat berubah pikiran.
Untuk diketahui ada sejumlah data ekonomi akan dirilis Kamis, termasuk klaim pengangguran mingguan dan indeks manajer pembelian atau Purchasing Managers Index (PMI).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
-
Pasar Was-Was dengan Kinerja Perusahaan, Wall Street Melemah(aum/aum)
Sentimen: negatif (79%)