Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tanah Abang, Kebon Melati
Tokoh Terkait
Kok Bisa Ada Rumah Dijepit Apartemen Mewah di Jakarta? Ini Kata Pemprov
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Di tengah megahnya kawasan Apartemen Thamrin Excecutive Residence, Jakarta Pusat, berdiri sebuah rumah tua yang sudah reyot. Rumah tersebut terletak di area kiri belakang gedung apartemen yang menjulang tinggi.
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Kadis Citata) DKI Jakarta, Heru Hermawanto, menjelaskan kondisi ini dapat terjadi lantaran sang pemilik rumah tidak ingin tanah miliknya dibebaskan saat pembangunan apartemen tersebut dilakukan.
Dalam hal ini baik pemerintah maupun pengelola apartement tidak bisa memaksa pemilik rumah untuk pindah. Sebab hal ini berkaitan erat dengan Hak Kepemilikan Bangunan (Property Rights) yang bersangkutan.
"Kalau itu masalahnya ada pada Property Rights, untuk urusan ini pemerintah tidak bisa turun tangan," kata Heru kepada detikcom, Rabu (31/5/2023).
"Karena ini kan si pemilik rumah tidak ingin tanahnya dibebaskan, jadi baik dari pihak apartemen dan pemerintah tidak bisa apa-apa," jelasnya lagi.
Oleh karena itu menurutnya pembebasan lahan hanya dapat dilakukan bila ada kesepakatan antara pemilik rumah dengan pengelola apartemen. Namun menurutnya hal ini akan sulit karena yang bersangkutan diketahui memang tidak ingin menjual rumahnya itu.
Dalam catatan detikcom, rumah tersebut dimiliki oleh seorang perempuan bernama bernama Lieus. ia merupakan warga asli RT 07, RW 09, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lieus mengaku mempertahankan tanahnya saat pembebasan lahan karena rumah tersebut menjadi saksi bisu kehidupan keluarganya turun temurun. Bahkan saat pengembang apartemen melakukan pembangunan, Lieus tetap kekeuh tak meninggalkan rumahnya.
Ia mengaku usia rumah yang ditempatinya itu sendiri sudah hampir 100 tahun. Ia sendiri merupakan generasi ke-8 pemilik rumah itu.
"Kalau (usia) tanah sudah ratusan tahun. Kalau (usia) bangunan rumahnya hampir 100 tahun," kata Lieus ketika detikcom berkunjung pada 2019 lalu.
"Saya generasi ke-8 (yang menempati rumah itu), asli banget orang sini, bukan pendatang. Dulu jalannya di sini dari zaman tanah lempung," ujar Lieus.
(fdl/fdl)Sentimen: positif (78%)