Sentimen
Negatif (99%)
29 Mei 2023 : 20.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Partai Terkait

Pandemi Reda, PBB Ingatkan Ancaman Krisis Air Global

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

29 Mei 2023 : 20.41
Pandemi Reda, PBB Ingatkan Ancaman Krisis Air Global
Jakarta -

Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang krisis air global yang membayangi dan risiko yang akan segera terjadi akibat konsumsi air secara berlebihan dan perubahan iklim.

"Dunia secara membabi buta menempuh jalan berbahaya dalam konsumsi sumber air secara berlebihan seperti vampir," kata laporan itu seperti dikutip dari BBC, Senin (29/5/2023).

Laporan ini dipublikasikan pada Maret lalu sebelum menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB pertama sejak 1977 yang membahas tentang air, UN 2023 Water Conference. Ribuan delegasi menghadiri pertemuan selama tiga hari di New York, Amerika Serikat tersebut.

-

-

"Air yang merupakan 'darah' kehidupan umat manusia, terkuras oleh penggunaan yang tidak berkelanjutan, polusi, dan pemanasan global yang tidak terkendali," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Laporan yang diterbitkan oleh UN Water dan UNESCO tersebut memperingatkan bahwa kelangkaan menjadi endemik karena konsumsi berlebihan dan polusi, sementara pemanasan global akan memperparah kekurangan air musiman di daerah yang memiliki air melimpah dan yang sudah mulai krisis.

Richard Connor, penulis utama laporan tersebut, mengatakan bahwa sekitar 10% dari populasi global saat ini tinggal di daerah yang mengalami tekanan air tinggi atau kritis.

"Dalam laporan kami, kami mengatakan bahwa hingga 3,5 miliar orang hidup dalam kondisi tekanan akan kelangkaan air setidaknya satu bulan dalam setahun," katanya.

Menurut laporan iklim PBB terbaru, yang diterbitkan oleh panel ahli Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebut bahwa kira-kira setengah dari populasi dunia saat ini mengalami kelangkaan air yang parah setidaknya selama separuh tahun.

"Ketidakpastian akan pasokan air global juga meningkat. Kalau tidak kita atasi, pasti akan terjadi krisis global," katanya.

Associate Administrator UNDP Usha Rao Monari mengatakan kepada bahwa sumber daya perlu dikelola lebih hati-hati di masa mendatang.

"Ada cukup air di planet ini jika kita mengelolanya lebih efektif daripada yang kita kelola selama beberapa dekade terakhir," katanya.

"Saya pikir kita harus menemukan model tata kelola baru, model keuangan baru, model baru dalam menggunakan air dan mendaur ulang air daripada sebelumnya. Saya pikir teknologi dan inovasi akan memainkan peran yang sangat besar dalam melihat bagaimana mengelola sektor air dan penggunaan air," ujarnya.

UN 2023 Water Conference diselenggarakan pada 22-24 Maret 2023 bersama oleh pemerintah Tajikistan dan Belanda, bertempat di New York, AS.

KTT ini mengumpulkan sekitar 6.500 peserta, termasuk 100 menteri dan puluhan kepala negara dan pemerintahan. Hasil dari konferensi ini adalah berbagai tanggapan terhadap krisis air global baik dengan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat sipil yang berkomitmen dalam bentuk aksi maupun menggelontorkan dana miliaran dolar untuk memajukan agenda konservasi air, serta pembuatan kesepakatan untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan.

Simak Video "Aksi Nekat Wanita India Turun ke Dasar Sumur Demi Air"
[-]
(rns/fay)

Sentimen: negatif (99.9%)