Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Guntur, New York
Tokoh Terkait
Anggapan Petir yang Ternyata Salah, Ini Fakta Lengkapnya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak yang bilang, lokasi paling aman dari sambaran petir adalah di lokasi bekas sambaran. Alasannya, petir tidak pernah menyambar lokasi yang sama. Bagaimana fakta ilmiahnya?
Di tengah hujan yang deras, salah satu bahaya yang mengancam adalah tersambar petir. Petir adalah semburan listrik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara badai awan dan permukaan bumi atau antara satu gumpalan awan dengan yang lain.
Fenomena sambaran petir antar-awan adalah yang paling sering terjadi. Lompatan arus listrik di awan terjadi karena benturan partikel hujan, es, hingga salju.
Namun, tidak berarti sambaran petir ke permukaan bumi langka. Menurut National Geographic, sekitar 100 petir menyambar dari langit ke permukaan bumi setiap detik.
Petir menyambar ke permukaan bumi dengan kecepatan 300.000 kilometer per jam saat muatan listrik negatif di awan berjarak sekitar 46 meter dari benda di bumi yang bermuatan listrik positif, bisa berupa gedung, orang, atau pohon. Setiap sambaran petir mengandung energi listrik berkekuatan setara 1 miliar volt.
Lonjakan suhu di sekitar petir yang menyambar diperkirakan lima kali lebih panas dari permukaan matahari. Panas ini yang membuat udara di sekitar petir menggelembung dan bergetar, yang menciptakan guntur yang kita dengar beberapa saat setelah cahaya kilat.
Salah satu mitos soal petir adalah "petir tidak pernah menyambar tempat yang sama dua kali. Saking populernya, mitos ini dijadikan dasar dari idiom bahwa sesuatu hal yang buruk atau baik, tidak akan terjadi dua kali.
Sayangnya, mitos ilmiah ini jauh dari fakta sebenarnya. Lompatan listrik dalam bentuk petir tidak pandang bulu dalam memilih lokasi. Struktur tinggi seperti gedung pencakar langit di kota besar atau pohon tinggi di padang yang lapang adalah sasaran empuk sambaran petir.
Alasan struktur tinggi menjadi sasaran utama sambaran petir adalah jaraknya yang lebih dekat dengan titik muatan negatif petir di awan. Oleh karena itu, pohon yang tinggi bisa tersambar petir berulang kali hingga badai berlalu. Bahkan, gedung Empire State di New York disambar petir 100 kali setiap tahun.
NASA merilis laporan penelitian atas 386 sambaran petir pada 2023. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sepertiga dari sambaran petir bercabang dan menyambar beberapa titik sekaligus. Artinya, petir tidak hanya bisa menyambar lokasi yang sama dua kali. Petir juga bisa "memanggang" banyak lokasi dalam satu sambaran.
Tak hanya gedung dan pohon. Pada petir juga bisa menyambar satu orang berkali-kali. Korbannya, adalah petugas penjaga taman nasional di Amerika Serikat, Roy Sullivan.
Roy Sullivan tersambar petir tujuh kali. Selamat meskipun setiap sambaran mengandung listrik jutaan volt. Menurut Guiness Book of Records, Sullivan pertama kali tersambar petir pada April 1942. Kaki kanannya tersambar petir saat melarikan diri dari menara pengawas yang terbakar karena sambaran petir.
Petir meninggalkan bekas luka yang besar di kaki Sullivan dan jempol kakinya harus diamputasi.
Insiden berikutnya terjadi pada Juli 1969, membuat Sullivan pingsan dan menyisakan bekas bakar di alisnya. Petir yang menyambar saat Sullivan mengemudi mobil tersebut juga membuat jam tangannya hancur.
Pada Juli 1970, Sullivan tersambar petir saat ada di kebun rumahnya. Kemudian, pada April 1972, ia tersambar petir yang membuat rambutnya terbakar.
Rambut Sullivan kembali terbakar saat Sullivan tersambar petir pada Agustus 1973. Lalu pada sambaran petir Juni 1973, pergelangan kakinya cedera. Rambutnya, sekali lagi terbakar.
Terakhir, dada dan perut Sullivan terbakar gara-gara sambaran petir saat ia memancing pada Juni 1977. Kejadian ini adalah sambaran petir terakhir yang menimpa Sullivan. Ia meninggal dunia pada 1983 pada usia 71 tahun.
[-]
(dem)
Sentimen: negatif (100%)