Sentimen
Positif (72%)
25 Mei 2023 : 20.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait

LKPP Gencar Konsolidasi Pengadaan, Efisiensi Belanja Pemerintah Tembus 49,52%

25 Mei 2023 : 20.45 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

LKPP Gencar Konsolidasi Pengadaan, Efisiensi Belanja Pemerintah Tembus 49,52%

Liputan6.com, Jakarta Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi memulai peluncuran inisiasi konsolidasi pengadaan pemerintah untuk tahun anggaran 2023 beberapa waktu lalu. Konsolidasi pengadaan tersebut diinisiasi untuk dapat mengupayakan efisiensi belanja pemerintah melalui penggabungan paket produk sejenis yang ada di seluruh Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.

Sejumlah produk yang masuk dalam rencana pengadaan pemerintah pun disasar untuk diupayakan efisiensi, mulai dari laptop perkantoran, laptop media pendidikan, pupuk, alat kesehatan, hingga kebutuhan akomodasi pemerintah seperti tiket pesawat juga kamar hotel. "Kami mengumpulkan semua rencana pengadaan yang bersumber dari APBN dan APBD. Sehingga harganya bisa ditekan karena potensi pembeliannya dalam jumlah besar," tutur pria yang akrab disapa Hendi ini.

Untuk yang pertama, dirinya bersama LKPP RI fokus pada konsolidasi pengadaan laptop. Tak tanggung-tanggung melalui strategi konsolidasi pengadaan tersebut LKPP RI dapat mengupayakan efisiensi belanja hingga 49,52%, yaitu untuk pengadaan laptop administrasi perkantoran.

"Untuk produk ini harganya semula adalah Rp 15,75 juta. Tapi setelah kita kumpulkan semuanya, ternyata anggaran pemerintah untuk ini mencapai Rp 637,45 miliar," terang mantan Walikota Semarang dua periode itu.

"Jadi kita konsolidasikan dan kemudian dari penyedia harganya bisa turun jadi Rp 7,95 juta. Sehingga total ada sekitar Rp 315,69 miliar anggaran pemerintah yang bisa dihemat," lanjutnya.

Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama LKPP RI juga melakukan konsolidasi pengadaan untuk laptop media pendidikan yang merupakan dana alokasi khusus fisik pendidikan.

"Kalau yang ini kita bisa capai efisiensi sampai 40,12% atau setara Rp 311,07 miliar karena yang semula harga satunya Rp 8,35 juta, setelah dilakukan konsolidasi pengadaan harganya bisa turun sampai 5 juta rupiah," terang Hendi.

Sentimen: positif (72.7%)