Timnas Indonesia diprediksi bakal menelan kekalahan dari Argentina dengan selisih minimal tiga gol pada FIFA Matchday, 19 Juni mendatang.

Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Itu setelah federasi sepak bola Argentina (AFA) merilis hal tersebut di laman resmi kendati PSSI belum memberi kepastian.

Terlepas simpang siur pertandingan ini, Timnas Indonesia diyakini tak akan berkutik. Melawan Lionel Messi dan kawan-kawan yang baru menjuarai Piala Dunia 2022, gawang Timnas diyakini jadi sarang gol Albiceleste.

-

-

Pengamat sepak bola nasional, Muhammad Yusuf Kurniawan meyakini hal tersebut. Menurutnya level sepak bola Indonesia dan Argentina masih terlalu jauh. Argentina peringkat satu dunia, sedang Indonesia ke-149.

"Ya, tergantung keseriusan Argentina juga [apakah akan dibantai atau tidak]. Mereka bawa skuad full team gak? Tapi selisih tiga gol sih, tampaknya enggak terhindarkan," ucap Yusuf sambil tertawa.

Berkaca dari pertandingan-pertandingan sebelumnya melawan tim level dunia, Timnas Indonesia tak berkutik. Beberapa di antaranya adalah saat bentrok dengan Uruguay pada 2010 dan Belanda pada 2013.

Timnas Indonesia takluk 1-7 saat melawan Uruguay pada 8 Oktober 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Adapun duel dengan Belanda pada 7 Juni 2013 berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Der Oranje.

Karenanya Yusuf berharap pertandingan ini dimanfaatkan sebagai pelajaran bagi pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong. Bukan hanya soal hasil pertandingan, tetapi bagaimana sepak bola dunia dimainkan.

"Untuk pelatih, melihat dan memetik pelajaran secara langsung bagaimana sepak bola level tinggi saat ini dimainkan. Kalau melihat di televisi kan kita tidak bisa menangkap secara utuh permainan sebuah tim," katanya.

[-]