Sentimen
Negatif (93%)
22 Mei 2023 : 21.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Tokoh Terkait

Alkitab Ibrani Tertua di Dunia Terjual Rp 565 Miliar Setelah Hilang Selama 6 Abad

22 Mei 2023 : 21.06 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Alkitab Ibrani Tertua di Dunia Terjual Rp 565 Miliar Setelah Hilang Selama 6 Abad

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kitab tertua yang bernama Codex Sassoon dijual seharga USD 38 juta atau sekitar Rp 565 miliar oleh Sotheby’s. Teks kuno ini menjadi salinan pertama dari Alkitab Ibrani yang ditulis sekitar 900 masehi lalu.

Volume perkamen tulisan tangan bersampul kulit kuno berisi hampir melingkupi keseluruhan Alkitab Ibrani, menjadikannya salinan awal paling lengkap yang pernah ada, menurut Sotheby's.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (22/5/2023), Codex Sassoon ini diberi nama sesuai nama pemiliknya sebelumnya, David Solomon Sassoon. Dia seorang kolektor yang mengumpulkan banyak koleksi manuskrip Judaica dan Hebraica pada abad ke-20.

Saat lelang, kitab tersebut terjual hanya dalam 10 menit lelang dibuka. Pembelinya adalah Alfred Moses, pengacara Amerika dan mantan duta besar, yang akan menyumbangkannya ke Museum Orang Yahudi ANU di Tel Aviv, Israel.

The Financial Times, menyebut jika hasil lelang tersebut merupakan rekor untuk sebuah manuskrip. Ini melebihi USD 31 juta yang dibayarkan Bill Gates dari Microsoft untuk Codex Leicester Da Vinci pada tahun 1994.

Sebelumnya, Miliarder Ken Griffin membuat rekor ketika membeli dokumen sejarah pada 2021. Dia membayar USD 43 juta untuk salinan cetak asli Konstitusi AS.

Menurut situs Universitas Southern Methodist di Dallas, Codex Sassoon ditulis juru tulis ahli yang tidak dikenal selama dua tahun. Alkitab tersebut dipajang Perpustakaan Bridwell pada bulan lalu.

Mengulik sejarah menyebutkan jika catatan tersebut tersimpan di sebuah sinagoga di Suriah pada abad ke-13. Namun ketika penyerbu menghancurkan sinagoga, seorang anggota komunitas Yahudi menyembunyikannya untuk disimpan agar dikembalikan saat dibangun kembali.

Sentimen: negatif (93.4%)