Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Aneka Tambang Tbk
Tokoh Terkait
Janet Yellen
Harga Emas Bangkit, Saham Antam Cs Ikut Naik
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten pertambangan emas di Indonesia terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Senin (22/5/2023), di tengah mulai bangkitnya harga emas acuan dunia.
Dari tujuh saham pertambangan emas, lima saham menguat, satu saham cenderung stagnan, dan satu saham terkoreksi.
Berikut pergerakan saham emiten tambang emas pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Archi Indonesia ARCI 340 2,41% Aneka Tambang ANTM 1.908 1,28% J Resources Asia Pasifik PSAB 90 1,12% Hartadinata Abadi HRTA 400 1,01% Bumi Resources Minerals BRMS 129 0,78% Wilton Makmur Indonesia SQMI 61 0,00% Merdeka Copper Gold MDKA 2.940 -2,00%
Sumber: RTI
Hingga pukul 09:57 WIB, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) memimpin penguatan saham pertambangan emas di RI pada pagi hari ini, yakni melonjak 2,41% ke posisi Rp 340/saham.
Sedangkan untuk saham raksasa pertambangan emas RI yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau melesat 1,28% ke Rp 1.980/saham. Namun untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terpantau ambles 2% menjadi Rp 2.940/saham.
Cerahnya kembali saham emas RI terjadi saat harga emas acuan dunia berhasil rebound. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, harga emas di pasar spot ditutup melesat 0,95% pada posisi US$ 1.976,56 per troy ons.
Harga emas masih menguat pada pagi hari. Per pukul 06:42 WIB, harga emas di pasar spot internasional ada di posisi US$ 1.980,86 per troy ons, menguat 0,22%.
Harga emas sebenarnya jatuh pada sepanjang pekan lalu. Dalam lima hari perdagangan pekan lalu, emas melemah selama tiga hari. Secara keseluruhan, harga emas jatuh 1,72% sepekan.
Harga emas baru melonjak pada Jumat pekan lalu dan masih kencang pagi ini karena lagi-lagi pasar khawatir dengan kondisi perbankan AS.
Harapan melunaknya kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga menambah daya tarik emas.
Krisis perbankan masih menjadi kekhawatiran setelah Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengingatkan kepada kepala eksekutif bank jika kemungkinan akan dibutuhkan lebih banyak merger setelah krisis perbankan.
Pernyataan Yellen ini membuat pasar khawatir jika krisis perbankan AS belum benar-benar berakhir.
Kondisi ini bisa memicu ketidakpastian sehingga emas sebagai aset aman makin dicari.
Di lain sisi, emas makin bersinar setelah Chairman The Fed, Jerome Powell pada akhir pekan lalu mengatakan jika krisis perbankan di AS bisa membuat The Fed tidak akan menaikkan suku bunga setinggi mungkin demi inflasi.
Terlebih, The Fed harus menyeimbangkan ketidakpastian tentang dampak kenaikan biaya pinjaman akibat kenaikan di masa lalu ataupun krisis perbankan AS.
"Emas kini ada dalam kondisi bullish. Ke depan, harganya berpotensi bergerak dalam tren kenaikan," tutur analis dari FXStreet, Ross J Burland.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Harga Emas Mulai Loyo, Kok Saham Emas RI Malah Ngacir?
(chd/mkh)
Sentimen: positif (99.8%)