Sentimen
Positif (99%)
22 Mei 2023 : 20.20

Faisal Basri soal Pertalite Rp10 Ribu per Liter: Siapa Nggak Nyesek?

23 Mei 2023 : 03.20 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Faisal Basri soal Pertalite Rp10 Ribu per Liter: Siapa Nggak Nyesek?
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom senior Faisal Basri mengatakan masyarakat akan terbebani jika harga pertalite benar-benar dinaikkan Rp10 ribu per liter. Ia menilai seharusnya penyesuaian BBM dilakukan perlahan sejak beberapa tahun sebelumnya.

"Kalau pertalite Rp10 ribu per liter, naik 30 persen, siapa yang enggak nyesek? Coba kalau dulu naik 100, turun 200, naik terus, gitu," ujar Faisal kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin (29/8).

Faisal mengatakan harga BBM tidak naik selama lima tahun terakhir. Oleh karena itu, rencana pemerintah menaikkan harga BBM saat ini sama seperti menumpuk masalah.

-

-

"Cara pemerintah ini masalah ditimbun satu-satu. Ini sudah lima tahun harga BBM enggak naik, listrik juga tidak naik demi stabilitas harga sehingga inflasi dipuji-puji, ongkosnya ini menimbun masalah," ujar Faisal.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) awalnya menentukan harga BBM disesuaikan secara otomatis per tiga bulan dan listrik per bulan. Dengan cara tersebut, maka kenaikan harga BBM dan listrik bisa diprediksi.

"Sekarang aturan itu dicampakkan semua sama Pak Jokowi," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mewacanakan penyesuaian harga BBM subsidi jenis pertalite dan solar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dana APBN yang digunakan untuk subsidi energi bisa meledak Rp198 triliun jadi Rp700 triliun bila konsumsi BBM subsidi seperti pertalite dan solar tak segera dibatasi dan harganya tak dinaikkan.

Ia mengatakan tambahan anggaran diperlukan untuk menambah kuota pertalite dari 23 juta kl menjadi 29 juta kl.

Namun, ia mengakui bahwa subsidi BBM justru memperlebar kesenjangan ekonomi. Hal ini tercermin dari anggaran subsidi yang digelontorkan pemerintah hingga ratusan triliun, mayoritas dinikmati oleh orang mampu.

"Ini berarti kita mungkin akan menciptakan kesenjangan yang makin lebar dengan subsidi ini, yang mampu menikmati dana subsidi ratusan triliun, yang tidak mampu tidak menikmati," ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers, Jumat (26/8).

[-]

(fby/dzu)

[-]

Sentimen: positif (99.9%)