Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19, pengangguran
Tokoh Terkait
Was-was Suku Bunga BI Naik, Saham Sektor Retail Merosot
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pembukaan perdagangan Senin (22/5/2023) sektor retail mengalami koreksi hingga 0,37%. Penurunan ini berasal dari sejumlah emiten.
Sektor retail sangat rentan dengan sentimen kebijakan kenaikan suku bunga. Pasalnya jika suku bunga naik, otomatis biaya pokok penjualan mereka naik. Hal ini mendorong kenaikan pada harga barang dan dalam jangka panjang dapat menurunkan permintaan.
Selain itu sektor retail masih dalam tahap pemulihan daya beli masyarakat terutama dalam kebutuhan sandang.
Pada pekan ini Bank Indonesia akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 24-25 Mei 2023 mengumumkan tentang suku bunga.
Tidak menutup kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga. Deputi Gubernur BI Juda Agung menyebut, masih terlalu dini bagi BI untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, bahkan ketika inflasi sudah mulai melandai.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan kapan kami [BI] akan memangkas [suku bunga]. Ya, inflasi inti bahkan sudah lebih rendah dari 3%. Tapi tentu saja masih ada beberapa risiko," ucap Juda Agung kepada Reuters (15/5/2023) di sela-sela konferensi yang diselenggarakan bersama oleh bank sentral Filipina dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45%, turun sebesar 0,38% poin dibandingkan dengan Februari 2022.
Terdapat 3,60 juta orang (1,70%) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,20 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,26 juta orang), sementara tidak bekerja karena COVID-19 (0,07 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,07 juta orang).
Tingkat pengangguran yang berangsur turun membuat daya beli masyarakat dapat meningkat, namun jika harga barang terus naik karena efek dari kenaikan suku bunga, tentunya hal ini dapat menahan daya beli masyarakat terutama terhadap kebutuhan sandang.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Jelang Ramadan, Pengendali Matahari Borong Saham! Ada Apa?(saw/mkh)
Sentimen: negatif (96.2%)